Pengembangan Model Optimasi Closed Loop Supply Chain Menggunakan Fuzzy Goal Programming

CHRISTINA, WINDA (2012) Pengembangan Model Optimasi Closed Loop Supply Chain Menggunakan Fuzzy Goal Programming. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_3522_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_3522_Abstrak.pdf

Download (72kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/227714

Abstract

Di era keterbukaan ini, kompetisi di dunia industri semakin meningkat. Untuk dapat memenangkan kompetisi, maka diperlukan kerja sama dan koordinasi seluruh bagian dari supply chain. Dengan demikian, tujuannya bukanlah meningkatkan profit masing-masing bagian supply chain secara individual, melainkan meningkatkan total profit dari seluruh rangkaian supply chain. Pada dasarnya, terdapat dua jenis supply chain yaitu forward dan reverse supply chain. Apabila keduanya sama-sama dilakukan maka akan tercipta sebuah sistem yang disebut closed loop supply chain. Penelitian ini membahas closed loop supply chain di antara tiga eselon yaitu pabrik, distributor, dan retailer. Seringkali perusahaan memiliki lebih dari satu tujuan yang ingin dioptimalkan. Bahkan, terkadang tujuan-tujuan tersebut bertentangan. Selain itu, terkadang perusahaan juga memiliki keraguan dalam membuat suatu keputusan, misalnya karena terdapat ketidaklengkapan informasi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melakukan pengembangan model optimasi closed loop supply chain dengan menggunakan Fuzzy Goal Programming sehingga dapat meminimalkan total biaya investasi dan operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan serta memaksimalkan utilitas pabrik, distributor, dan armada. Penelitian ini dimulai dengan melakukan perhitungan uji coba pada Model Awal. Total biaya pada Model Awal sebesar Rp 28.186.450.000,00/2 tahun. Pada kondisi ini, terdapat 87,99% demand retailer dapat terpenuhi. Setelah uji coba Model Awal, dilakukan perancangan Model Usulan 1 yaitu Model Awal yang ditambahkan batasan kapasitas armada dan inventory. Total biaya pada Model Usulan 1 sebesar Rp 24.809.099.400,00/2 tahun. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa terjadi unsatisfied demand yang cukup besar yaitu sebesar 15,73%. Penyebabnya adalah keterbatasan kapasitas pabrik dan distributor. Oleh karena itu, diputuskan untuk menambah kapasitas pabrik dan distributor yang beroperasi. Total biaya pada Model Usulan 1 setelah penambahan kapasitas sebesar Rp 30.650.000.000,00/2 tahun. Pada kondisi ini, seluruh demand dan return dapat terpenuhi. Selanjutnya dilakukan perancangan Model Usulan 2 dengan menambahkan fungsi tujuan kedua yaitu memaksimalkan utilitas pabrik, distributor, dan armada. Model Usulan 2 ini diselesaikan dengan dua metode yaitu Preemptive Goal Programming dan Fuzzy Goal Programming. Hasil perhitungan total biaya dan utilitas pada Model Usulan 2 metode Preemptive Goal Programming sebesar Rp 30.840.000.000,00/2 tahun dan 74,33%. Pada kondisi ini, keseluruhan demand dan return dapat terpenuhi. Pada akhirnya, dilakukan pengembangan Model Usulan 2 metode Fuzzy Goal Programming. Hasil perhitungan total biaya dan utilitas pada Model Usulan 2 metode Fuzzy Goal Programming sebesar Rp 30.469.000.000,00/2 tahun dan 61,53%. Pada kondisi ini, keseluruhan demand dan return dapat terpenuhi. Analisis sensitivitas dilakukan pada Model Usulan 2 metode Fuzzy Goal Programming dengan mengubah dua faktor yaitu demand serta kapasitas pabrik dan distributor. Analisis sensitivitas pada faktor demand dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan demand sebesar 10% dari demand awal. Pada saat demand dinaikkan 10%, total biaya naik sebesar 0,96% dan utilitas naik sebesar 12,06%. Hal ini menunjukkan bahwa parameter demand tidak mengakibatkan terjadinya perubahan besar terhadap total biaya tetapi mengakibatkan perubahan besar terhadap utilitas. Pada kondisi ini, keseluruhan demand dan return dapat terpenuhi. Selanjutnya, ketika demand diturunkan 10%, total biaya turun sebesar 1,54% dan utilitas justru naik sebesar 20,56%. Hal ini semakin memperjelas bahwa bahwa parameter demand tidak mengakibatkan terjadinya perubahan besar terhadap total biaya tetapi mengakibatkan perubahan besar terhadap utilitas. Pada kondisi ini, keseluruhan demand dan return dapat terpenuhi. Analisis sensitivitas pada kapasitas pabrik dan distributor dilakukan dengan menaikkan kapasitas masing-masing sebesar 20% dari kapasitas awal. Pada saat kapasitas dinaikkan 20%, total biaya naik sebesar 17,66% dan utilitas naik sebesar 5,05%. Hal ini menunjukkan bahwa parameter kapasitas mengakibatkan terjadinya perubahan besar terhadap total biaya tetapi tidak mengakibatkan terjadinya perubahan besar terhadap utilitas. Pada kondisi ini, keseluruhan demand dan return dapat terpenuhi.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Closed loop supply chain, Preemptive Goal Programming, Fuzzy Goal Programming
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 27 Jun 2014 10:56
Last Modified: 27 Jun 2014 10:56
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/18818

Actions (login required)

View Item View Item