Perancangan Sistem Penjadwalan Produksi pada Perusahaan Pembuat Komponen Mesin di UD. Sipagravier, Surabaya

NOVITA, YULIA SHERLY (2012) Perancangan Sistem Penjadwalan Produksi pada Perusahaan Pembuat Komponen Mesin di UD. Sipagravier, Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_3574_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_3574_Abstrak.pdf

Download (49kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/229986

Abstract

UD Sipagravier adalah perusahaan yang memproduksi komponen mesin, seperti printing dies, nomerator, rotary cutter (RC), emboss, dll. Perusahaan juga melayani pengasahan pisau untuk produk yang diproduksi di perusahaan maupun yang diproduksi di luar perusahaan, seperti reshapening MDU. Perusahaan memproduksi produk berdasarkan pesanan konsumen (job order). Aliran proses produksinya tidak sama antara satu jenis produk dengan jenis produk lainnya/ bersifat job shop. Perusahaan sudah mempunyai prioritas dalam menjadwalkan ordernya, namun perusahaan tidak menjalankan penjadwalan berdasarkan prioritasnya tersebut karena belum mempunyai algoritma yang pasti, contohnya adalah perusahaan akan langsung menjadwalkan order lunas di urutan pertama di setiap mesin, padahal seharusnya order diurutkan berdasarkan EDD terlebih dahulu. Prioritas perusahaan dari yang paling penting adalah EDD, ready time, proses pembayaran (lunas atau belum lunas), dan nilai jual dari order. Selain itu, perusahaan belum mempunyai waktu standar untuk menjadwalkan prosesnya, sehingga terdapat 6 order yang terlambat dari 36 order yang masuk selama Bulan Juni-Agustus 2011 Pengamatan di perusahaan dilakukan baik dengan observasi maupun wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan untuk mengetahui kondisi riil di lantai produksi. Setelah itu dilakukan pengumpulan data yang relevan dengan masalah yang dihadapi. Data yang dikumpulkan adalah data urutan produksi dari masing-masing produk, jumlah dan jenis mesin yang digunakan, waktu proses tiap produk di tiap proses, variabel-variabel yang mempengaruhi waktu proses produksi, data order konsumen, data prioritas perusahaan dalam menjadwalkan order, dan penjadwalan produksi dengan metode perusahaan. Data-data tersebut digunakan untuk membuat penjadwalan baru yang dapat mengurangi jumlah order yang terlambat dan sesuai dengan prioritas perusahaan. Tahapan dalam pengolahan data dan analisis hasil adalah menghitung waktu standar yang bersifat konstan dan variabel dari masing-masing proses. Waktu standar yang sudah didapat dibandingkan dengan waktu proses aktual, kemudian dilakukan analisis perbedaannya. Tahapan selanjutnya adalah membuat algoritma penjadwalan perusahaan dan analisis hasil penjadwalan produksi perusahaan. Setelah mengetahui kelemahan dari penjadwalan perusahaan, peneliti menyusun algoritma penjadwalan produksi usulan dengan kriteria mengurangi jumlah order yang terlambat dengan menggunakan prioritas penjadwalan perusahaan, kemudian menganalisis hasil penjadwalan produksi usulan. Tahapan terakhir adalah membandingkan hasil penjadwalan produksi perusahaan dengan penjadwalan produksi usulan Penjadwalan perusahaan awal ini merupakan penjadwalan yang dinamis, yaitu urutan proses produksi bisa diubah sewaktu-waktu apabila ada order baru yang mempunyai due date lebih dekat, kecuali order tersebut sudah diproses pada mesin tertentu. Perusahaan menggunakan metode EDD untuk menjadwalkan ordernya. Order lunas yang masuk ke perusahaan akan langsung dijadwalkan di urutan pertama di setiap mesin tanpa memperhitungkan order yang disisipi. Penjadwalan usulan yang dibuat adalah dengan memperhatikan kelemahan dari penjadwalan perusahaan dan prioritas dari perusahaan. Diharapkan dengan penjadwalan ini jumlah order yang terlambat bisa berkurang. Order yang datang dicek apakah due datenya ada diantara due date order di antrian. Jika demikian, order datang tersebut disisipkan di antrian. Apabila order yang disisipi terlambat dicek terlebih dahulu kesiapan order datang dan order yang ada diantrian kemudian diurutkan berdasarkan ready time. Apabila order masih terlambat dan lunas, maka dilakukan negosiasi mengenai due date pada konsumen. Perusahaan akan menolak pesanan jika konsumen tidak setuju dengan due date yang baru. Jika order terlambat belum lunas dan berjumlah lebih dari 1, order diurutkan berdasarkan nilai jual tertinggi. Dari penjadwalan produksi usulan, didapatkan hasil bahwa jumlah order yang terlambat berkurang dari 6 order yang terlambat (13,95%) menjadi 5 order yang terlambat (13,89%) dari 36 order yang masuk. Total keterlambatan berkurang dari 11 hari menjadi 10 hari.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Job Order, Job Shop, EDD (Earliest Due date)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 30 Jun 2014 02:24
Last Modified: 30 Jun 2014 02:24
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/18850

Actions (login required)

View Item View Item