Setiasih, Setiasih and Srisiuni, Srisiuni and Wahyuningsih, Sri and Setyaningrum, Idfi and Pudjibudojo, Jatie Kusmiati Kusna and Karunia, Nurlita Endah (2013) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita Melahirkan pada Umur 15-19 Tahun. Project Report. BKKBN Dan Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.
Preview |
PDF
Laporan penelitian_2013.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Hasil sensus tahun 2010 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun, maka terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun. jika laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 bisa menjadi sekitar 450 juta jiwa, hal ini berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2010, terlihat bahwa perempuan dengan usia 10-59 tahun, sebanyak 41,9% menikah pada usia 15-19 tahun, sedangkan untuk yang menikah kurang dari 14 tahun sebanyak 4,8%, nampak bahwa di Indonesia perempuan cukup besar yang menikah pada kisaran usia 15-19 tahun. Berdasarkan data UNICEF tahun 2011, diketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan nilai persentase yang cukup tinggi di dunia dan tertinggi kedua di ASEAN, terkait dengan pernikahan di usia remaja. Laporan pendahuluan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 memperlihatkan, meski _angka kelahiran di kalangan wanita usia 15- 19 tahun menurun dibandingkan dengan tahun 2007, yaitu 52 kelahiran menjadi 48 kelahiran per 1000, namun untuk wilayah perkotaari mengalami kenaikan dari 26 kelahiran menjadi 32 kelahiran per 1000. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang alasan wanita melahirkan pada usia 15-19 tahun, memperoleh informasi mengenai faktor-faktor internal yang mempengaruhi wanita melahirkan pada usia 15-19 tahun dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi wanita melahirkan pada usia 15-19 tahun. Laju pertambahan penduduk yang tinggi, yaitu 1,49 per tahun dan melebihi proyeksi nasional sehingga perlu diperoleh informasi dan pemahaman yang tepat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi wanita melahirkan pada usia 15-19 tahun sebagai bahan kajian untuk pembuatan program penurunan angka kelahiran pada remaja. Meminimalkan dampak negatif pada anak akibat dari orang tua yang menikah dan melahirkan pada usia dini (15-19) tahun. Wilayah penelitian meliputi Provinsi Kalimantan Barat, dengan pertimbangan adanya peningkatan TFR dari 2,8 menjadi 3,1 anak per wanita, Provinsi Sumatera Selatan, dengan pertimbangan adanya peningkatan TFR dari 2,7 menjadi 2,8 ;.mak per wanita, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan pertimbangan angka TFR yang masih tergolong tinggi, yaitu lebih dari tiga anak per wanita. Meski TFR di provinsi ini ada penurunan yaitu dari 4,2 menjadi 3,3 dan Provinsi Jawa Barat, sebagai perwakilan dari provinsi besar di wilayah Iawa, sekalipun sebendrnya telah terjadi penurunan TFR dari 2,6 menjadi 2,5. Selain itu sampel yang dipilih adalah wanita usia subur (WUS) yang berusia 15-19 tahun dan telah memiliki anak. Untuk menjaring responden tersebut, maka sampling frame yang digunakan adalah semua wanita usia subur (WUS) di lokasi terpilih, yang saat penelitian ini dilakukan berusia 15-23 tahun melalui data R/1/KS, Proses pengumpulan data kualitatif melibatkan pengelola program KB di tingkat provinsi dan kabupaten, dalam hal ini adalah para Kabid KB. Melalui Kabid KB ini akan diperoleh informasi mengenai program Penundaan Usia Perkawinan (PUP) serta implementasinya di lapangan melalui . proses lndept Interview. Selain itu dilakukan pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD) pada wanita usia subur (WUS) yang berusia 15-19 tahun dan telah menikah dan WUS yang bel urn menikah. Sedangkan proses pengumpulan data kuantitatif, untuk setiap lokasi terpilih (ibukota Provinsi) ditentukan kurang lebih 300 WUS usia 15-23 tahun yang telah menikah dan memiliki anak. Dengan demikian jumlah keseluruhan responden dari em pat ibukota Provinsi diperkirakan 1.200 WUS usia 15-23 tahun. Berdasarkan hasH penelitian dapat diberikan rekomendasi untuk peningkatan komunikasi (dua arab) antara penerima informasi (remaja dan keluarga) dengan pemberi informasi (petugas) agar pesan tersampaikan secara tepat. Demikian pula untuk Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) yang telah terbentuk di lapangan hendaknya Iebih diaktifkan kembali kegiatannya untuk menyelaraskan pengetahuan KRR antara orang tua dan anak remajanya. Hal ini dapat membantu dialog dua arah antara anak dan orang tua. Selain itu perlu dirancang strategi komunikasi yang efektif dengan memperhatikan kompetensi petugas dan media yang digunakan. Hal lain yang perlu diperhatikan pemberian informasi sebagai bentuk pencegahan dan penanganan masalah terkait dengan melahirkan usia dini dapat dilakukan melalui media televisi. Pemberian informasi juga dapat dilakukan di sekolah-sekolah dengan mendatangkan langsung pelakujsubyek yang melahirkan di usia dini untuk dapat mendiskusikan pengalamannya. Terkait kesadaran masyarakat mengenai dampak melahirkan di usia muda diperlukan tindakan yang sifatnya integratif dari pihak pemerintah, institusi sekolah serta masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran tersebut. Selain itu perlu pendekatan lebih intensif untuk remaja baik secara internal maupun eksternal. Secara internal melalui integrasi kegiatan-kegiatan remaja dengan materi-materi tentang KB dan KS. Sedangkan secara eksternal bisa melalui lingkungan di sekitar remaja misalnya orangtua, keluarga remaja atau pihak sekolah yang diintegrasikan dengan program BKKBN. Pengetahuan remaja atau ibu muda mengenai kesehatan reproduksi dan program KB masih tergolong kurang. Perlu penajaman pada program-program yang telah berjalan dan lebih memperhatikan masukan secara bottom up (berdasarkan analisis kebutuhan para responden) tidak hanya bersifat top down. Sehingga diperlukan tindakan konkrit dalam mensinergikan program KB dengan program Pemerintah PusatjDaerahf dinas-dinas terkait, seperti dinas pendidikan, dinas sosial, agar menjadi suatu gerakan besar secara nasional melalui optimalisasi momentum-momentum strategis dan memperkuat Sumber Daya Manusia dalam menjalankan program KB agar program BKKBN di semua lini lebih optimal.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 12 Nov 2014 04:26 |
Last Modified: | 22 Apr 2021 07:25 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/21415 |
Actions (login required)
View Item |