Pola Penggunaan Antibiotik dan Analgesik Antipiretik pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Rawat Inap di RSU Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan - Kalimantan Timur Periode Tahun 2003

Topani, Emellia (2005) Pola Penggunaan Antibiotik dan Analgesik Antipiretik pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Rawat Inap di RSU Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan - Kalimantan Timur Periode Tahun 2003. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150110

Abstract

Dalam upaya mendapatkan pola penggunaan obat di rumah sakit, telah dilakukan penelitian mengenai penggunaan antibiotik dan analgesik antipiretik pada pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) rawat inap di RSU. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Kalimantan Timur. Pengamatan dilakukan terhadap rekam medik dengan diagnosis akhir DBD periode tahun 2003 sejumlah 118 pasien (8 pasien meninggal dunia). Dari hasil penelitian terhadap 118 pasien tersebut diketahui bahwa antibiotika diberikan kepada 91,52% pasien dengan pola golongan penisillin sebesar 84,75% pasien dengan bentuk sediaan injeksi (84,75%). Pasien yang diberikan antibiotik golongan cephalosporin sebesar 19,5% dengan bentuk sediaan injeksi (19,5%), dan golongan chloramfenicol 3,39% pasien dengan bentuk sediaan tablet (0,85%), sirup (0,85%) dan injeksi (1,69%) dan golongan quinolones 0,85% pasien dengan bentuk sediaan tablet (0,85%). Sedangkan analgesik antipiretik diberikan kepada 93,22% dengan pola golongan parasetamol yang diberikan pada 85,59% pasien dengan bentuk sediaan tablet (36,44%), sirup (48,31%), injeksi (21,18%) dan suppositoria (2,54%). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama perawatan pasien DBD baik yang manderita demam maupun tidak dengan dan tanpa pemakaian antibiotik / analgesik antipiretik. Dari hasil penelitian ini, sesuai dengan pedoman terapi DBD disarankan pemakaian antibiotik dibatasi penggunaanya dan hanya digunakan pada kasus yang benar-benar membutuhkan antibiotik misalnya ada komplikasi infeksi bakterial. Sedangkan pemakaian analgesik antipiretik bila pasien sudah tidak menderita demam lagi sebaiknya penggunaan dihentikan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 05 Dec 2014 07:47
Last Modified: 05 Dec 2014 07:47
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/21687

Actions (login required)

View Item View Item