Supandy, Suryawaty (1997) Analisis Value Chain Sebagai Alat Analisis Biaya Untuk Mendukung Penetapan Harga Dalam Upaya Untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing Pada PT. SEI Belayan Rimba Jaya Timber Industries Di Gresik. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_813_Abstrak.pdf Download (106kB) | Preview |
Abstract
Persaingan yang tajam ditingkat intemasional sudah terasa sejak tahun 1993 dan 1994. RRC dan beberapa negara berkembang lainnya muncul sebagai pesaing potensial Indonesia yang menyebabkan pertumbuhan ekspor non migas Indonesia mengalami penurunan yang cukup berarti terutama pada komoditas tekstil, TPT dan kayu. Selain itu dengan adanya kebijaksanaan Malaysia dengan menghapus pajak ekspor kayu lapis maka Malaysia dapat menjual kayu lapis dengan harga yang lebih murah. Dalam lingkungan dunia usaha yang semakin kompetitif ini, setiap badan usaha haruslah mempunyai keunggulan daya saing. Untuk dapat meningkatkan daya saing, badan usaha pciiu meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya dalam setiap aktivitasnya. Skripsi mengenai value chain cost analysis ini dimaksudkan untuk memberikan informasi managerial yang dapat digunakan oleh badan usaha dalam pengambilan putusan untuk pricing decisions, product mix decisions dan strategic profitability analysis. Aktivitas value chain dalam badan usaha dibagi menjadi dua bagian yaitu primary activities dan supporting activities. Primary activities terdiri dari aktivitas inbound logistics, operations, outbound logistic, marketing and sales dan service. Sedangkan supporting activities terdiri dari procurement, technology development, human resource management dan firm infrastructure. Dalam setiap kelompok primary activities dan supporting activities terdapat tiga jenis aktivitas yang memainkan peranan berbeda dalam keunggulan bersaing yaitu direct activities, indirect activities dan quality assurance. Dari hasil analisis value chain, PT. Sei BeJayan Rimba Jaya Timber Industries lebih memperhatikan primary activities dibandingkan supporting activities. Hal ini dapat dilihat dari besarnya prosentase biaya pada primary activities yaitu sebesar 96,61% yang meliputi aktivitas inbound logistic (1,91%), aktivitas operations (92,84%), aktivitas outbound logistic (1,76%) dan aktivitas marketing and sales (0,10%). Supporting activities hanya menyerap 3,39% dari total biaya badan usaha yang meliputi aktivitas procurement (0,15%), aktivitas human resource management (0,12%) dan aktivitasfirm infrastructure (3,12%). Pada aktivitas inbound logistic pemeriksaan terhadap kualitas bahan baku perlu ditingkatkan agar dapat memperlancar kegiatan proses produksi dan memperkecil biaya repairing. Pada aktivitas operations biaya terbesar adalah biaya pemakaian bahan baku kayu log oleh karena itu penggunaan kayu log harus dilakukan seefisien dan seefektif mungkin. Dalam aktivitas outbound logistic biaya terbesar digunakan untuk pengiriman hasil produksi. Dalam kegiatan pengiriman hasil produk, badan usaha menggunakan jasa angkutan dan menyewa kontainer agar barang aman selama petjalanan. Biaya aktivitas marketing and sales seluruhnya merupakan biaya pemakaian sumber daya manusia oleh sebab itu pada aktivitas ini diperlukan tenaga ketja Y'Ulg potensial sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi badan usaha. Aktivitas procurement merupakan aktivitas yang memiliki proporsi biaya relatif kecil. Sebagian besar biaya yang dikeluarkan pada aktivitas ini adalah biaya untuk pembongkaran kayu log. Semua biaya pada aktivitas human resource management merupakan biaya indirect activities. Dalam aktivitas ini badan usaha perlu memotivasi karyawan dan meningkatkan keterampilan ketja dengan melakukan pelatihanltraining. Aktivitas firm infrastructure merupakan aktivitas pendukung yang memiliki proporsi biaya terbesar kedua setelah aktivitas operations sehingga badan usaha perlu melakukan penghematan biaya pada aktivitas ini dengan melakukan koordinasi dan optimasi secara efisien dan efektif dalam upaya untuk mempertahankan keunggulan bersaing badan usaha. Dengan dilakukannya analisis biaya terhadap rantai nilai badan usaha maka dapat diketahui alokasi biaya badan yang perlu dilakukan koordinasi dan optimasi sehingga dapat tercapai efisiensi biaya yang dapat memperkecil biaya yang secara tidak langsung dapat mendukung penetapan harga jual yang kompetitif
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Users 147 not found. |
Date Deposited: | 26 Jan 2015 07:18 |
Last Modified: | 26 Jan 2015 07:18 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22027 |
Actions (login required)
View Item |