Dampak Emosional dan Problem Solving Pada Anak yan Pernah Mengalami Abuse

Frida, Oktrilia (2004) Dampak Emosional dan Problem Solving Pada Anak yan Pernah Mengalami Abuse. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148135

Abstract

Orang tua seringkali beranggapan bahwa teknik mendisiplinkan anak dengan kekerasan dianggap sebagai alasan pembenaran atas apa yang dilakukan. Sejak kecil orang tua telah membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintahnya. Anak dianggap individu yang belum dapat memilih atau memutuskan sendiri apa yang baik untuk dirinya. Selain itu ditunjang dari karakteristik orang tua yang kurang matang dalam menyelesaikan suatu masalah, sehingga cara yang mereka tahu hanya dengan jalan kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai proses emosionalitas yang mengikuti individu saat dan setelah mengalami kekerasan dan pengaruhnya pada proses penyelesaian masalah pada masa dewasa. Responden dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang kesemuanya adalah seorang perempuan berusia sekitar 19-22 tahun, mahasiswa, yang pernah mengalami kekerasan waktu kecil di dalam keluarga. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dari pernyataan Subjek yang di dapat dari anamnesa, wawancara, dan cerita kasus. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik simpulan bahwa kekerasan yang dialami anak semasa kecil berpengaruh pada perkembangan pola pikir dan emosi seseorang. Pada individu yang pernah mengalami kekerasan mempunyai dampak emosional yang membuat dirinya menjadi seseorang yang mudah cemas, mudah putus asa, tidak dapat merencanakan sesuatu, mudah tertekan, mengakibatkan inisiatif dan kreativitas anak tidak berkembang. Sehingga individu pada masa dewasa kurang mempunyai kemampuan yang meningkat dalam memecahkan masalah, cenderung menghasilkan alternatif solusi yang kurang beragam, tidak melihat situasi dari berbagai sudat pandang yang berbeda, hanya mengantisipasi akibat dari keputusan-keputusan yang mengharuskan untuk berhadapan langsung dengan pihak otoritas, dan membuat individu tidak berani keluar dari masalah yang sebenarnya. Hal ini membuat individu hingga sekarang masih terbelenggu dengan masalah yang sama secara terulang dan tidak dapat keluar dari tekanan dari pihak otoritas.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: emosionalitas, pemecahan masalah, kekerasan terhadap anak, karakteristik orang tua
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 16 Feb 2015 07:20
Last Modified: 16 Feb 2015 07:20
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/23043

Actions (login required)

View Item View Item