Prabowo, Yuli Arisandy (2008) Analisis Faktor Kesulitan Melakukan Mutual Interaction antara Mahasiswa Etnis Pribumi dan Tionghoa di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
UE_60_Abstrak.pdf Download (49kB) | Preview |
Abstract
Pembedaan antara etnis pribumi dan etnis Tionghoa diberlakukan semasa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia, bahkan masih terus dipakai ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dampaknya adalah kedua etnis sulit untuk menjalin hubungan akrab. Berdasarkan survey awal diketahui bahwa kesulitan menjalin persahabatan antar etnis memang dirasakan oleh mahasiswa yang kuliah di Universitas Surabaya, yang mahasiswanya dikenal heterogen dan memiliki semboyan “Harmonious life in multicultural community”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan interaksi antara etnis pribumi dan etnis Tionghoa pada mahasiswa Psikologi UBAYA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, yang berusaha menggambarkan suatu variabel tunggal. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara (langkah kualitatif) dan penyebaran angket (langkah kuantitatif) kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, tahun angkatan 2004-2007, yang terdiri atas 100 subjek etnis pribumi dan 100 subjek etnis Tionghoa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis faktor, menggunakan SPSS 12.00. Berdasarkan hasil olah data, diperoleh empat faktor yang menyulitkan etnis pribumi untuk melakukan mutual interaction, meliputi: Faktor stereotip sosial dan psikologis yang melekat; Faktor perbedaan SES yang berpengaruh pada sikap hidup; Faktor perbedaan fisik dan penampilan; dan faktor perbedaan SES yang berpengaruh pada gaya hidup. Disamping itu, juga diperoleh enam faktor yang bagi etnis Tionghoa, meliputi: Faktor perbedaan prinsip hidup; Faktor perbedaan budaya dan SES; Faktor perbedaan SES dan pekerjaan yang berpengaruh pada penampilan dan gaya hidup; Faktor tempat tinggal, fisik, dan SES; Faktor fisik; dan faktor bahasa. Dua faktor yang disebutkan diawal merupakan faktor dominan penghambat terciptanya mutual interaction antar etnis. Saran yang utama adalah orangtua diharapkan mengajarkan putra dan/ putrinya mengenai sisi sosial dan psikologis yang positif dari etnis lain. Bagi mahasiswa dari kedua etnis, diharapkan untuk menyesuaikan penampilan dengan situasi dan kondisi (terutama ketika ke kampus) dan membiasakan diri menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Bagi lembaga pendidikan tinggi, diharapkan memberlakukan aturan tentang berpakaian rapi dan bersepatu ketika ke kampus secara ketat, serta tenaga pengajar atau dosen mengatur suatu kondisi yang menuntut mahasiswa/i bekerjasama antar etnis.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mutual interaction, pribumi, Tionghoa, mahasiswa |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 16 Mar 2015 04:02 |
Last Modified: | 16 Mar 2015 04:02 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/23631 |
Actions (login required)
View Item |