-, Linawati (2006) Pola Penggunaan Antibakteri pada Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap Anak Rumah Sakit TNI Al Dr. Ramelan Surabaya Selama Tahun 2004. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Tujuan : mengetahui pola penggunaan antibakteri pada penderita demam tifoid di Instalasi Rawat inap Anak Rumah Sakit TNI AL Dr. Ramelan Surabaya selama tahun 2004. Metode penelitian : penelitian retrospektif yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2005 sampai dengan 7 September 2005. Pencatatan dilakukan pada 83 data rekam medis penderita anak demam tifoid Analisa data : (i) Golongan dan jenis antibakteri, jenis pengobatan, dan lama penggunaan antibakteri dianalisa dengan menggunakan modus dan (ii) Kesesuaian jenis, status lisensi dan dosis antibakteri dianalisa dengan menghitung persentasenya. Hasil : golongan antibakteri yang sering diberikan adalah antibakteri lain (41,95%). Jenis antibakteri yang sering diberikan adalah kloramfenikol ( 41 ,3 8% ). Sebanyak 72,70% penderita menerima pengobatan tunggal dan 27,30% menerima pengobatan kombinasi. Golongan antibakteri tunggal yang sering diberikan adalah antibakteri lain (49,42%), sedangkan jenis antibakterinya adalah kloramfenikol ( 42,51% ). Golongan antibakteri kombinasi yang sering diberikan adalah penisilin-antibakteri lain (33,75%), sedangkan jenis antibakterinya adalah kloramfenikol-kloramfenikol (20,78%). Jenis antibakteri yang sesuai dengan pedoman terapi Rumah Sakit TNI AL Dr. Ramelan Surabaya (1999) sebanyak 34,23% dan 59,93% sesuai dengan pedoman terapi WHO (2003). Pemberian dosis antibakteri yang berada dalam rentang dosis berdasarkan pedoman terapi Rumah Sakit TNI AL Dr. Ramelan Surabaya (1999) adalah 65,63%. Sedangkan yang berada dalam rentang dosis berdasarkan WHO (2003) adalah 70,97%. Status lisensi jenis antibakteri yang sesuai dengan Medicines for Children (Aindow, dkk, 2003) sebanyak 91,79%. Kesesuaian lama penggunaan antibakteri berdasarkan pedoman terapi Rumah Sakit TNI AL Dr. Ramelan Surabaya (1999) dan pedoman terapi WHO (2003) tidak dapat dilakukan secara tepat. Kesimpulan : penggunaan antibakteri pada penderita anak demam tifoid di Rumah Sakit 1NI AL Dr. Ramelan Surabaya telah mengikuti standar pengobatan internasional yaitu World Health Organization (2003).
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Demam tifoid, Antibakteri. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 28 Apr 2015 05:52 |
Last Modified: | 28 Apr 2015 06:12 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/24098 |
Actions (login required)
View Item |