Pengukuran Beban Kerja Metal para Pengungsi Lumpur Lapindo dengan Menggunakan Metode Nasa- TLX

Kristanti, Debby (2008) Pengukuran Beban Kerja Metal para Pengungsi Lumpur Lapindo dengan Menggunakan Metode Nasa- TLX. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_3111_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_3111_Abstrak.pdf

Download (49kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/134090

Abstract

PT. Lapindo Brantas Incorporated adalah anak perusahaan kelompok usaha PT. Energi Mega Persada milik Aburizal Bakrie dan berlokasi di Banjar Panji, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan ini hampir menguasai sumur gas dan minyak bumi di Jawa Timur. Tanggal 29 Mei 2006 terjadi kebocoran pada sumur gas yang dibor PT Lapindo Brantas dan inilah awal mula terjadinya bencana lumpur Lapindo. Akibat bencana lumpur Lapindo tersebut, ribuan orang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal maupun pekerjaannya. Faktor inilah yang mengakibatkan terjadinya beban kerja mental maupun beban kerja fisik. Pada penelitian ini, penulis lebih fokus pada beban kerja mental yang dialami oleh pengungsi lumpur Lapindo. Pengukuran dilakukan dengan metode subyektif NASA-TLX yang bertujuuan mengetahui seberapa besar beban kerja mental yang ditanggung pengungsi. Pada penelitian kali ini akan dilakukan pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX yang memiliki 6 faktor penilain, yaitu tuntutan fisik, tuntutan mental, tekanan waktu, usaha, performansi dan tingkat frustasi. Metode NASA-TLX dapat menentukan nilai beban kerja mental yang dialami para pengungsi lumpur Lapindo. Pengamatan awal dilakukan dengan cara melihat secara langsung keadaan di tempat pengungsian Pasar Baru Porong dengan metode wawancara. Pada tahap ini, wawancara dilakukan pada 20 orang pengungsi yang mewakili sebagian pengungsi akibat lumpur Lapindo. Pengamatan awal ini untuk menggali informasi tentang beban kerja mental yang dialami oleh para pengungsi lumpur Lapindo. Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian, bagian I berisi tentang profil responden dan bagian II berisi tentang penerapan NASA-TLX dan dibagikan pada 40 orang pengungsi. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner, maka dapat dilakukan perhitungan Weighted Work Load (WWL). WWL didapatkan dari total perkalian antara masing-masing bobot faktor dengan rating factor. Pada penelitian ini dibagi menjadi 4 kondisi, yaitu sabelum terjadi bencana, saat terjadi bencana, setahun setelah bencana dan saat ini. Nilai WWL terendah pada saat sebelum terjadi bencana (50,05), kemudian saat terjadi bencana (75,8), selanjutnya setahun setelah bencana (79,775) dan paling tinggi pada saat ini (89,375) karena sampai saat ini para responden masih belum mendapat kepastian gati rugi. Selanjutnya dilakukan pengujian crosstab untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi pada masing-masing variabel. Kemudian tahap berikutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis regresi linear sederhana dan didapatkan hubungan antara WWL saat terjadi bencana dengan usia dan WWL saat bencana dengan waktu adaptasi. Model yang didapat adalah y = 2,013 - 0,015 x. Koefisien sebesar 0,015 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan umur maka WWL akan turun sebesar 0,015. Model selanjutnya yang didapat adalah y = 0,735 + 0,306 x. Koefisien sebesar 0,306 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan waktu adaptasi maka WWL akan naik sebesar 0,306. Tahap terakhir pada penelitian adalah melakukan evaluasi dan memberikan solusi kepada beberapa pihak yang bersangkutan. Untuk pihak PT. Lapindo Brantas sebaiknya memberikan ganti rugi dan tempat tinggal permanen yang layak untuk para pengungsi, sehingga mereka dapat memulai kehidupan yang baru dan tidak terus-terusan menanggung beban mental yang tinggi. Selain itu memberikan fasilitas seperti air bersih yang memadai dan makanan serta minuman yang mencukupi. Kepada pemerintah ikut mengawasi pemberian ganti rugi kepada pengungsi agar bantuan yang diberikan tidak salah arah. Bagi para pengungsi, sebaiknya mereka tidak terlalu terpuruk dengan adanya bencana ini dan mulai menata masa depan dengan cara mencari pekerjaan yang layak untuk menghidupi dirinya dan keluarga.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Beban kerja, mental, Metode Nasa-TLX, pengungsi
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 28 Oct 2015 02:40
Last Modified: 28 Oct 2015 02:40
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/25813

Actions (login required)

View Item View Item