Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Untuk Akresi Perkebunan Serta Kewajaran Penyajiannya Pada Laporan Keuangan PT. Kaliputih Di Jember

Puspitadewi, Jovita (1997) Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Untuk Akresi Perkebunan Serta Kewajaran Penyajiannya Pada Laporan Keuangan PT. Kaliputih Di Jember. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of Ak_855_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
Ak_855_Abstrak.pdf

Download (90kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154003

Abstract

Dengan perkembangan dunia usaha yang pesat saat tnt, semua badan usaha yang ada di berbagai bidang berlomba untuk meningkatkan daya saingnya. Untuk ini diperlukan usaha yang keras yang dilakukan secara terus-menerus untuk dapat maningkatkan kualitas produksinya. Pembangunan yang telah secara intensif dilakukan di Indonesia selama hampir tiga puluh tahun dan kemajuan di berbagai bidang telah berhasil dicapai. Berbagai kajian menunjukkan bahwa pembangunan selama ini telah berhasil meningkatkan kesejahteraan mereka yang berada di sektor pertanian. Ini berarti bahwa kegiatan pertanian tetap dapat diusahakan pada waktu yang akan datang, apabila mampu memberikan pendapatan yang layak dengan tingkat keuntungan yang memadai. PT. Kaliputih merupakan badan us aha yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, dimana penjualannya ditujukan khususnya untuk pasar dalam negeri (tergantung pada harga pasar yang ada, apakah harga pasar di luar negeri lebih tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan harga pasar di dalam negeri). Permasalahan yang terdapat pada badan usaha ini adalah kesalahan didalam pengukuran, pengakuan, dan pengklasifikasian. Untuk kesalahan dalam pengukuran tampak pada saat perhitungan dari biaya yang masi h mempunyai manfaat ekonomi dimasa yang akan datang (unexpired cost) untuk tanaman belum menghasilkan, dimana oleh badan usaha dimasukkan secara langsung dalam biaya. Seharusnya badan usaha inencatat pengeluaran tersebut sebagai panambah dari sediaan tanaman belum menghasilkan (dikapitalisasi). Untuk kesalahan dalam pengakuan, yaitu sediaan tanaman yang mati atau diseleksi di akui sebagai pengurang nilai sediaan tanaman. Sedang.lan kesalahan dalam pengklasifikasian, yaitu biaya yan~ terjadi dalam rangka pemeliharaan bagi tanaman yang belum menghasilkan diklasifikasikan sebagai biaya pemcltharaan pada laporan aba rugi, seharusnya diklasifikasikan sebagai penambah nilai sediaan tanaman belum menghasilkan. Sehingga laporan keuangan badan usaha tersebut tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya, karena sediaan tanaman yang tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya. Padahal tujuan dari laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna bagi para pemakainya di dalam pengambilan keputusan manajerial. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah bahwa pencatatan sediaan tanaman yang dicatat oleh badan usaha berdasarkan harga perolehannya, sebaiknya dicatat dengan memperhatikan siklus hidup dari sediaan tanaman. Sebaiknya akun sediaan tanaman dipisahkan antara sediaan tanaman belum menghasilkan dengan sediaan tanaman menghasilkan. Selain itu, sebaiknya dilakukan pendistribusian nilai dalam rupiah yang telah dikeluarkan oleh badan usaha untuk masing-masing daerah (afdeling) perkebunan. Dan juga badan usaha sebaiknya melakukan pemisahan antara unexpired cost (biaya yang masih mempunyai manfaat ekonomi di masa yang akan datang), dengan expired cost yang digunakan dalam pemeliharaan tanaman belum menghasilkan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 30 Nov 2015 02:15
Last Modified: 30 Nov 2015 02:15
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/26216

Actions (login required)

View Item View Item