Antibakteri Minyak Atsiri Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Kesetaraannya dengan Kloramfenikol Serta Profil Komponen Minyak Atsirinya

Suhartini, Mariana (2007) Antibakteri Minyak Atsiri Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Kesetaraannya dengan Kloramfenikol Serta Profil Komponen Minyak Atsirinya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of F_2218_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
F_2218_Abstrak.pdf

Download (73kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/149627

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai uji daya antimikroba rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureusBahan uji adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan cara destilasi uap dan air rim pang kering temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) yang dikeringkan dengan sinar matahari tak langsung. Sedangkan penetapan kadar minyak atsiri dari rimpang temulawak ditentukan dengan menggunkan Destilasi Sthal. Minyak atsiri dibuat pengenceran dengan pelarut heksan hingga diperoleh konsentrasi 20000 bpj, 25000 bpj, 30000 bpj, 35000 bpj, 40000 bpj. Antibiotik pembanding yang digunakan adalah Kloramfenikol dengan konsentrasi I 0 bpj, 15 bpj, 20 bpj, 25 bpj, 30 bpj. Uji daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan Cylinder cup (Ring Dijfosion Method). Daya antibakteri dinyatakan dengan diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri Staphyllococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang temulawak yang dikeringkan dengan sinar matahari tak langsung pada konsentrasi 20000 bpj, 25000 bpj, 30000 bpj, 35000 bpj, 40000 bpj mempunyai daya hambat terhadap Staphyl/ococcus aureus. Adapun kesetaraan dari minyak atsiri temulawak untuk larutan uji M1 (20000 bpj), M2 (25000bpj), M3 (30000 bpj), ~ (35000 bpj), Ms (40000 bpj) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan pembanding Kloramfenikol secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 14,01 bpj, 16,05 bpj, 19,20 bpj, 21,35 bpj, 26,13 bpj. Kadar minyak atsiri temulawak yang dikeringkan dibawah sinar matahari tak langsung sebesar 2%. Untuk mengetahui profil komponen penyusun minyak atsirinya digunakan Kromatografi Gas. Hasil dari Kromatografi Gas minyak atsiri rimpang temulawak dengan pengeringan sinar matahari tak langsung terekam adanya 81 komponen.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Temulawak, Curcuma xanthorrhiza Roxb., Antibakteri
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Jumagi 197012
Date Deposited: 30 Mar 2016 06:59
Last Modified: 30 Mar 2016 06:59
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/27243

Actions (login required)

View Item View Item