AUTOMATIC RAILWAY GATE SYSTEM (AuraGS)

Sugionoputri, Yovita and Susanto, Herman and ., Anthoni and Wijaya, Andreas (2015) AUTOMATIC RAILWAY GATE SYSTEM (AuraGS). Universitas Surabaya. (Unpublished)

[thumbnail of PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA]
Preview
PDF (PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA)
160514001_071004_Automatic_Railway_Gate_System_.pdf

Download (742kB) | Preview

Abstract

Kecelekaan kereta api sering terjadi terutama di bagian perlintasan kereta api yang berhubungan dengan jalan umum. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perlintasan kereta api yang belum berpalang pintu. Sebanyak 3729 dari total 4925 perlintasan kereta api di sepanjang pulau Sumatera dan Jawa masih belum dilengkapi oleh prasarana seperti rambu-rambu lalu lintas dan pintu perlintasan. Tidak ada atau kurangnya pasokan listrik di daerah tertentu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan belum banyaknya palang pintu perlintasan kereta api. Kecelakaan kereta api di perlintasan juga dapat disebabkan oleh kelalaian petugas dalam menutup palang pintu perlintasan(human error). Pada PKM Karsa Cipta ini, akan dilakukan perancangan Automatic Railway Gate System (AuraGS). AuraGS merupakan palang pintu kereta api otomatis yang menggunakan aki sebagai sumber daya. Aki tersebut dapat melakukan self-charging dengan memanfaatkan baling-baling yang bergerak karena energi kinetik yang dihasilkan oleh angin yang berasal dari pergerakan kereta api yang melintas. Hal ini dapat mengurangi penggunaan energi dalam sistem palang pintu kereta otomatis. AuraGS bermanfaat untuk mengurangi angka kecelakaan kendaraan pada sektor kereta api yang disebabkan tidak adanya palang pintu perlintasan, kelalaian petugas dalam menutup pintu perlintasan, dan tidak menutupnya palang pintu perlintasan akibat pemadaman listrik. Perancangan AuraGS dimulai dari identifikasi masalah dan identifikasi kebutuhan konsumen yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan spesifikasi perancangan produk. Spesifikasi tersebut menjadi dasar untuk melakukan pengambangan produk baik pada tahap perancangan konsep hingga memilih konsep. Konsep terpilih selanjutnya akan dikembangkan lagi dengan cara mengevaluasi secara teknik, ergonomi, dampak terhadap lingkungan, hingga dampak sosial. Kemudian dilakukan perancangan tiap-tiap komponen hingga perancangan proses pembuatan dan perakitan. Langkah selanjutnya adalah penghitungan biaya pembuatan prototype. Tahap terakhir adalah tahap pembuatan produk, uji coba, dan evaluasi. Diharapkan dengan penerapan sistem AuraGS dapat mengurangi angka kecelakaan kereta api di perlintasan. Maka dari itu, disarankan sistem AuraGS dapat diterapkan dengan bekerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia dan perusahaan penyedia aki.

Item Type: Other
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 04 Aug 2016 07:26
Last Modified: 04 Aug 2016 07:26
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/28238

Actions (login required)

View Item View Item