WAHYUDI, IRMA OKKYVIAYUKI (2016) Hubungan Antara Optimisme dan Rasa Syukur dengan Kebahagiaan pada Masyarakat Marginal Urban. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
S_393_Abstrak.pdf Download (112kB) | Preview |
Abstract
Kebahagiaan merupakan salah satu hal yang dicari dan diinginkan oleh manusia. Terdapat stigma dalam masyarakat bahwa uang dapat membeli kebahagiaan. Survei yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2015 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan memengaruhi kebahagiaan. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa jumlah pendapatan memiliki korelasi yang lemah, begitu juga dengan karakteristik demografis lainnya seperti tingkat pendidikan, agama, jenis kelamin, dan usia. Ada beberapa variabel intrapersonal yang tidak disadari memiliki pengaruh yang lebih kuat dengan kebahagiaan seperti optimisme dan rasa syukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara optimisme dan rasa syukur dengan kebahagiaan laki-laki pekerja pada masyarakat marginal urban. Subjek pada penelitian ini adalah laki-laki pekerja atau buruh dengan penghasilan sama dengan atau di bawah upah minimum kota yaitu Rp. 2.710.000,00. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 100 orang yang didapatkan dengan metode accidental sampling. Peneliti melakukan pencarian subjek di Rusun Penjaringan Sari dan Rusun Wonorejo, sisanya berasal dari tiga instansi tempat subjek bekerja. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada subjek. Hipotesis penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi ganda dan korelasi parsial. Hasil uji hipotesis mayor menunjukkan ada hubungan antara optimisme dan rasa syukur dengan kebahagiaan laki-laki pekerja pada masyarakat marginal urban (R= 0,592; p= 0,000). Uji hipotesis minor juga menunjukkan bahwa ada hubungan antara optimisme dengan kebahagiaan (万= 0,340; p= 0,001) dan ada hubungan antara rasa syukur dengan kebahagiaan (万= 0,300; p= 0,003). Hasil uji chi-square menunjukkan adanya asosiasi antara usia dengan kebahagiaan (p= 0,011). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa uang bukanlah satu-satunya yang menyebabkan individu bahagia, meskipun ada dampaknya tetapi hanya menghasilkan kebahagiaan jangka pendek. Kebahagiaan yang sesungguhnya didapat dari dalam diri individu sendiri. Adanya aktivitas yang positif seperti mengucap syukur dan memiliki pemikiran positif untuk tetap optimis akan meningkatkan kebahagiaan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | optimism, gratitude |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 10 Aug 2016 08:40 |
Last Modified: | 10 Aug 2016 08:40 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/28277 |
Actions (login required)
View Item |