Hubungan Antara Orientasi Peran Gender Egaliter dan Keterlibatan Kerja dengan Konflik Kerja - Keluarga

Choirunisa, Dhina (2005) Hubungan Antara Orientasi Peran Gender Egaliter dan Keterlibatan Kerja dengan Konflik Kerja - Keluarga. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of IN_702_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
IN_702_Abstrak.pdf

Download (52kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148660

Abstract

Pasangan yang bekerja keras akan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerjanya sehingga waktu di tempat keluarga semakin berkurang. Hal ini dapat menimbulkan konflik karena di samping ia merasa terlibat dengan pekerjaannya namun di sisi lain adanya tuntutan keluarga untuk menghabiskan waktu di rumah. Sekarang ini tidak hanya laki-laki saja yang bekerja namun perempuan juga memiliki kesempatan kerja karena adanya pandangan modern atau egaliter yang tidak membedakan antara laki­ laki dan perempuan. Dengan bekerja, seseorang akan terlibat semakin dalam dimana pekerjaan merupakan bagian penting dalam kehidupan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara orientasi peran gender egaliter dan keterlibatan kerja dengan konflik kerja-keluarga Subjek dalam penelitian ini adalah paramedis di RS Siti Hajar, Sidorujo sebanyak 62 orang. Untuk mengungkap data yang ada, peneliti menggunakan angket. Untuk pengujiannya menggunakan analisis regresi berganda. Hasil yang didapat melalui teknik analisis regresi berganda diperoleh F = 3,405 dengan p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara orientasi peran gender egaliter dan keterlibatan kerja dengan konflik kerja-keluarga. Artinya orientasi peran gender egaliter yang tinggi dan keterlibatan kerja yang tinggi akan diikuti oleh konflik kerja-keluarga yang rendah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterlibatan kerja tidak memiliki hubungan dengan konflik ketja-keluarga jika tidak adanya variabel lain , dalam hal ini adalah variabel orientasi peran gender egaliter. Dengan adanya variable orientasi peran gender egaliter, dapat diketahui seorang individu memiliki keterlibatan kerja yang tinggi dengan konflik kerja-keluarga yang rendah. Saran yang dianjurkan untuk RS Siti Hajar di Sidorujo adalah untuk tetap mempertahankan keadaan yang telah ada yaitu mengutamakan kesejahteraan pegawainya Selain itu pihak rumah sakit juga dapat menyediakan fasilitas tambahan yaitu tempat khusus untuk penitipan anak yang lokasinya di dalam perusahaan atau dekat dengan perusahaan. Sedangkan untuk perawat shift malam, dapat disediakan ruang istirahat agar tidak terlalu capek.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: orientasi peran gender egaliter, keterlibatan kerja, konflik ketja-keluarga
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Apr 2017 08:10
Last Modified: 13 Apr 2017 08:10
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29577

Actions (login required)

View Item View Item