Handjojo, Erwin (2002) Penyesuaian Diri Anak Sulung Yang Ayahnya Menderita Sakit Permanen. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
P_326_Abstrak.pdf Download (49kB) | Preview |
Abstract
Posisi ayah bagi sebagian besar keluarga mempunyai peran sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah. Ayah juga mempunyai peran dalam pengambilan keputusan keluarga <hut menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi keluarga. Ketika ayah menderita sakit permanen maka fungsi-fungsi tersebut tidak akan bisa dilakukan dengan paik, sehingga tidak berjalannya fungsi ayah akan menyebabkan sistem keluarga secara keseluruhan akan terganggu. Dalam kondisi seperti ini, anggota keluarga lainnya harus bisa menggantikan peran ayah tersebut. Salah satu anggota keluarga yang mendapatkan tanggung jawab paling besar dalam menggantikan peran ayah ini adalah anak sulung. Permasalahan akan muncul jika anak sulung itu bel urn dipersiapkan untuk menggantikan peran ayah. Anak sulung dituntut untuk lebih bisa melakukan penyesuaian diri karena anak sulung diharapkan rnenjadi pengganti orang tua ketika orang tua tidak bisa menjalankan kewajibl,illilya. Oleh karena itulah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah penyesuaian diri anak sulung yang ayahnya menderita sakit permanen dengan harapan agar memperoleh pemahaman mengenai peran dan fungsi anak sulung dalam keluarga yang ayah menderita sakit permanen. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga subyek penelitian yang semuanya adalah anak sulung yang ayahnya menderita sakit permanen. Ayah subyek A menderita sakit stroke selama 4 bulan, ayah subyek B menderita stroke selama 6 bulan, dan ayah subyek C menderita gagal ginjal selama 10 bulan. Ketiga subyek tersebut telah memasuki masa remaja akhir. Dari ketiga subyek, 2 orang adalah perempuan dan satu orang laki-laki. Metode yang digunakan adalah metode wawancara mendalam (depth interview) dengan cara terstruktur (guided interview). Hasil yang didapatkan adalah penyesuaian diri anak sulung cukup baik terlihat dari ketiga subyek sudah mampu menggantikan peran ayah, dapat mengendalikan emosinya meskipun membutuhkan waktu, dan tidak mengalami kesulitan ketika berinteraksi dengan orang lain karena subyek mendapatkan dukungan dari teman-temannya. Hal ini dimungkinkan terjadi karena keluarga ketiga subyek termasuk keluarga terbuka yang memberikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk berpendapat dan adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Dari ketiga subyek, terlihat kekhasan pada subyek C yang lebih mudah menggantikan posisi ayah dalam bekerja dan mengambil keputusan dalam berbisnis. Subyek A dan subyek B lebih diwrsiapkan dalam pal-hal yang berhubungan dengan tugas-tugas menjadi seorang ibu.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 25 Apr 2017 01:24 |
Last Modified: | 25 Apr 2017 01:24 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29665 |
Actions (login required)
View Item |