Martono, Petrus Januardi (1997) Analisis Faktor Penentu Pilihan Olah Raga Pada Remaja Ditinjau Dari Kepribadian Dan Kesenangan Mencari Sensasi. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Perkembangan olahraga dewasa ini semakin beragam setnng dengan berkembangnya teknologi. Dalam perkembangannya, olahraga diyakini dapat membawa hal-hal yang positif bagi kesehatan, namun tidak menutup kemungkinan teJjadinya risiko cedera. Berdasar pada risiko cedera fisik, olahraga terbagi dalam dua bidang besar, yaitu olahraga berisiko tinggi, dan olahraga berisiko rendah. Disebutkan bahwa ada hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara kesehatan fisik dan kesehatan jiwa, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Kesehatan jiwa ini erat pula kaitannya dengan karakteristik kepribadian seseorang. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah ada perbedaan karakteristik kepribadian dengan aspek psychoticism, extroversionintroversion, neuroticism dan Sensation seeking antara remaja yang memilih olahraga berisiko tinggi, remaja yang memilih olahraga berisiko rendah dan remaja yang tidak mempunyai rutinitas berolahraga. Partisipan penelitian ini adalah para remaja yang tergabung di dalam klub olahraga panjat tebing, klub kebugaran, dan remaja yang tidak mempunyai rutinitas berolahraga. V ariabel be bas adalah jenis olahraga, variabel tergantuing adalah dimensi kepribadian dan sensation seeking, variabel moderator adalah jenis kelamin. Pengumpulan data menggunakan angket Sensation Seeking Scale (SSS) dan Eysenck Personality Questionnaire (EPQ). Data dianalisis menggunakan te.knik statistik Anava dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan Sensation seeking yang sangat signiflkan antara kelompok olahraga berisiko tinggi dan kelompok olahraga berisiko rendah (F=4,968; p=O,OOO). Juga ditemukan perbedaan Sensation seeking yang sangat signitikan antara kelompok olahraga berisiko tinggi dan kelompok yang tidak mempunyai rutinitas berolahraga (F=3,802; p=0,013) Pada aspek kepribadian psychoticism ada perbedaan yang signitikan antara kelompok olahraga berisiko rendah dan kelompok yang tidak mempunyai rutinitas berolahraga (F= -2,509; p=0,013). Antara jenis kelamin pria dan wanita secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan dalam aspek kepribadian psychoticism (F=2, 195; p=(), 029). Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik kepribadian pada pemilihan jenis olabraga dan tidak mempunyai rutinitas berolahraga. Pada kelompok olahraga berisiko tinggi ditemukan nilai Sensation seeking yang tinggi. Olahraga berbabaya adalah olahraga yang tidak umum dilakukan dalam masyarakat, namun menawarkan sensasi yang tinggi untuk dilakukan, sayangnya sensasi ini dihindari oleh masyarakat pada umumnya, karena sensasi yang ditawarkan adalah tantangan akan bahaya. Dari penelitian ini tampak bahwa orang yang inelakukan olahraga berbahaya adalah orang yang benar-benar mencari sensasi yang tinggi. Pada kelompok yang tidak mempunyai rutinitas berolahraga terlihat nilai psychoticism yang tinggi. Merujuk pada teori psychophysic parale/ism bahwa kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan jiwa, tampaknya basil penelitian ini mendukung teori tersebut. Perbedaan psychoticism antara pria dan wanita dapat dijelaskan melalui sudut pandang norma yang ada di masyarakat, bahwa wanita diharapkan berperilaku "sesuai dengan kodratnya". Dari basil penelitian ini diharapkan dapat dibentuk suatu wadah yang dapat menampung aktivitas fisik remaja sekaligus mengarahkan pengembangan kepribadian yang lebih baik
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 23 Feb 2013 03:41 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 07:40 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/2971 |
Actions (login required)
View Item |