Perbandingan Profil Uji Disolusi Dari Produk Obat Sustained Release (kapsul x) Yang Mengandung Pseudoefedrin Hcl Sebelum Digerus, Sesudah Digerus Dengan Sesudah Digerus Dan Dibagi

PRASTIKA, CINDY (2012) Perbandingan Profil Uji Disolusi Dari Produk Obat Sustained Release (kapsul x) Yang Mengandung Pseudoefedrin Hcl Sebelum Digerus, Sesudah Digerus Dengan Sesudah Digerus Dan Dibagi. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/231787

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Profil Laju Disolusi Invitro Bahan Aktif Pseudoefedrin-HCl dari Kapsul X Sustained Release Sebelum dan Sesudah digerus. Pada penelitan ini peneliti memakai media disolusi sesuai dengan pustaka yaitu aquademineralisata, dengan memakai apparatus 1 (basket) kecepatan 100 rpm dan suhu 37ᵒC. Profil dilihat melalui alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Persamaan regresi dari baku kerja Pseudoefedrin-HCl yang didapat -68950,596 + 876,039x. Dan grafik baku kerja dinyatakan linier karena mempunyai nilai r = 0,9995884878. Batas deteksi (LLOD) Pseudoefedrin-HCl = 351,734 ppm sedangkan batas kuantitasi LLOQ)Pseudoefedrin-HCl= 805,148 ppm . Hasil dari baku yang dibandingkan dengan kadar dalam kapsul sebelum dan sesudah digerus berada dibawah LLOD yang menunjukkan bahwa munculnya kadar yang ditemukan tidak terdeteksi. Faktor kemiripan f2 antara sampel sebelum digerus dan sertelah digerus adalah 38,06 yang menunjukkan tidak ada kemiripan profil disolusi masing-masing sediaan, sedangkan faktor kemiripan f2 antara sampel setelah digerus dengan setelah digerus dan dibagi adalah 24,37 yang juga menunjukkan bahwa tidak adanya kemiripan profil disolusi masing-masing sediaan. Perbandingan % ED juga dilakukan antara sampel sebelum digerus, setelah digerus dengan setelah digerus dan dibagi dimana % ED dari sampel sebelum digerus adalah 86,095%, sedangkan Efisiensi % ED setelah digerus adalah 101,074% dan Efisiensi Disolusi setelah digerus dan dibagi adalah 89,95%. Penulis menyarankan agar penelitian uji disolusi dilakukan sampai diatas 12 jam d, selain itu juga sediaan sustained release sebaiknya tidak lagi digerus karena mempunyai profil disolusi yang berbeda dan akan mempengaruhi kadar obat dalam darah yang bisa keluar dari rentang terapi.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: KCKT, Kadar Pseudoefedrin-HCl, Sustained Release , Sebelum dan Sesudah digerus.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 04 Mar 2013 03:43
Last Modified: 04 Mar 2013 03:43
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/3146

Actions (login required)

View Item View Item