Hubungan norma subyektif, niat swamedikasi, dan perilaku swamedikasi

Halim, Steven Victoria and Setiadi, Antonius Adji Prayitno and Wibowo, Yosi Irawati (2019) Hubungan norma subyektif, niat swamedikasi, dan perilaku swamedikasi. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2018 (13-15 Maret 2019), 12-15 Maret 2019, Bandung. (Unpublished)

[thumbnail of PIT-Bandung.pdf]
Preview
PDF
PIT-Bandung.pdf

Download (517kB) | Preview

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Theory of Planned Behaviour (TPB), pengaruh norma subyektif termasuk figur yang dianggap penting merupakan salah satu faktor penentu perilaku masyarakat. Sampai saat ini, belum ada data mengenai norma subyektif dan figur penting yang mempengaruhi perilaku swamedikasi analgesik, sebagai salah satu golongan obat yang banyak digunakan di Indonesia. Tujuan: 1) Mengidentifikasi norma subyektif, termasuk figur penting yang berpengaruh, 2) mengetahui pengaruh norma subyektif terhadap niat, dan 3) mengetahui pengaruh niat terhadap perilaku swamedikasi analgesik. Metode: Survei menggunakan kuesioner dilakukan pada pasien di sembilan apotek di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Kuesioner terdiri dari tiga bagian, yaitu: A) mengidentifikasi figur penting dan mengukur norma subyektif, B) mengukur niat swamedikasi, dan C) mengukur perilaku swamedikasi yang dinyatakan dalam bentuk frekuensi penggunaan analgesik dalam sebulan terakhir. Regresi dan korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan norma subyektif versus niat swamedikasi dan niat versus perilaku swamedikasi, secara berturut-turut. Hasil penelitian: Penelitian ini melibatkan 225 pasien; rata-rata pasien melakukan swamedikasi analgesik 10,71 ± 14,43 kali dalam sebulan terakhir. Sebagian besar pasien (60,89%) hanya dipengaruhi oleh satu figur penting; figur yang paling banyak mempengaruhi adalah dokter (19,71%), teman (18,98%), dan diri sendiri (15,33%). Dari pasien yang memilih lebih dari satu figur (39,11%), kombinasi figur yang paling banyak dipilih adalah teman dan tetangga (9,09%), orang tua dan iklan (6,82%), diri sendiri dan iklan (6,82%). Norma subyektif mempengaruhi niat swamedikasi secara signifikan (p= 0,001, dengan nilai R2 0,613). Niat swamedikasi menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap perilaku swamedikasi (p= 0,001, dengan nilai R sebesar 0,542). Kesimpulan: Selain dokter dan iklan, figur penting yang sering mempengaruhi perilaku swamedikasi analgesik adalah teman/tetangga dan keluarga. Peran tenaga kesehatan, terutama apoteker sangat penting dalam memberikan edukasi pada figur-figur yang berpengaruh di masyarakat terkait penggunaan obat swamedikasi secara bertanggung jawab. Kata kunci: norma subyektif, swamedikasi analgesik, Theory of Planned Behaviour.

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: STEVEN VICTORIA HALIM
Date Deposited: 21 Mar 2019 05:05
Last Modified: 24 Mar 2021 16:02
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/34518

Actions (login required)

View Item View Item