Humanisme dalam Perspektif Iman Kristiani

Tondok, Marselius Sampe (1998) Humanisme dalam Perspektif Iman Kristiani. [Undergraduate thesis] (Unpublished)

[thumbnail of Humanism_Christianity_MarseliusSampeTondok.pdf]
Preview
PDF
Humanism_Christianity_MarseliusSampeTondok.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Istilah ''humanisme'' memiliki sejumlah arti yang kesemuanya kurang-lebih menunjuk pada suatu pandangan dunia yang sangat terpusatkan pada manusia daripada yang suprahuman atau yang abstrak. Dalam arti dasarnya, humanisme secara sederhana berarti pandangan-tentang- manusia, yakni penaruhan segenap perhatian pada umat manusia, di manapun mereka berada dan apa pun statusnya. Dalam arti sempit, kata "humanisme" menunjuk pada gerakan filsafat dan kesusastraan yang berawal di Italia pada abad ke-14 hingga sekitar abad ke-17 dan tersebar ke seluruh negara Eropa dan merupakan bagian dasariah dari gerakan Renaissance. Konsep Kristiani tentang manusia lahir dengan latarbelakang filosofis dan historis tertentu. Pelbagai pandangan tentang manusia senantiasa menantang dan menuntut pengambilan sikap umat Kristiani sepanjang masa. Dewasa Ini ada begitu banyak pemikir Kristiani yang berkompeten berusaha untuk membuat sintesis pribadi tanpa pertentangan dengan prinsip-prinsip kepercayaan dan humanisme Kristiani. Dewasa ini, dalam dunia dan masyarakat modern, umat beriman pada umumnya dan umat Kristiani pada khususnya mendap~t tantangan dari humanisme 'sekular' non-Kristiani, khususnya humanisme agnostik dan ateistik modern. Kedua bentuk humanisme tersebut menjadi partner dialog kontemporer umat Kristiani. Sebagai agama yang manusiawi dan sungguh memanusiakan manusia, agama Kristen sangat berkaitan dengan humanisme. Humanisme Kristiani tidak hanya mengacu pada konsep tertentu tentang manusia, tetapi juga dan terutama mengacu pada prinsip utamanya yaitu inkarnasi. Gereja menandaskan bahwa misteri tentang manusia hanya dapat dipahami dalam misteri inkarnasi. Tentu saja iman Kristiani tidak mutlak bertentangan dengan semua bentuk humanisme. Akan tetapi, umat Kristiani tidak menerima humanisme yang menghendaki agar manusia terpisahkan dari Allah dan menjadikan kodratnya sebagai tujuan dalam dirinya sendiri. Melalui dialog para humanis dan umat Kristiani dapat dan harus belajar dari yang lain dan juga tentang diri mereka sendiri guna meningkatkan situasi hidup manusia.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Marcelius Sampe Tondok 207017 - 5160
Date Deposited: 30 Sep 2019 04:49
Last Modified: 24 Mar 2021 16:13
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/36413

Actions (login required)

View Item View Item