Penerapan Akuntansi Mata Uang Pelaporan Sesuai Dengan PSAK No. 52 Pada Penyajian Laporan Keuangan Sebagai Tambahan Informasi Bagi Pemakai Laporan Keuangan PT. X Di Surabaya

Soraya, I.A.N. Sherlyna (2002) Penerapan Akuntansi Mata Uang Pelaporan Sesuai Dengan PSAK No. 52 Pada Penyajian Laporan Keuangan Sebagai Tambahan Informasi Bagi Pemakai Laporan Keuangan PT. X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153288

Abstract

Memburuknya kondisi perekonomian Indonesia ternyata membawa dampak terhadap posisi keuangan dan hasil usaha badan usaha-badan usaha di Indonesia, khususnya bagi badan usaha yang sebagian besar kegiatan operasionalnya melibatkan pemakaian mata uang asing selain rupiah. Sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter nasional pada tahun 2000 PT."X" harus menderita kerugian yang sangat besar, meskipun pada kenyataannya kerugian yang terjadi disebabkan oleh hal-hal yang berada diluar kendali badan usaha. Penyebab utama kerugian tersebut adalah besarnya kerugian kurs atas mata uang asing. Seperti badan usaha pada umumnya PT "X" menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah padahal mata uang fungsionalnya bukan rupiah. Kenyataanya pada kondisi rupiah yang tidak stabil, hal tersebut mengakibatkan terdistorsinya laporan keuangan yang disajikan oleh badan usaha. Informasi menjadi bias karena dianggap tidak mencerminkan kinerja dan kondisi riil badan usaha. Salah satu alternatif untuk menghindari adanya selisih kurs adalah mencatat dan menyajikan laporan keuangan dengan mata uang pelaporan yang sesuai dengan mata uang fungsionalnya berdasarkan PSAK No.52 yaitu mengenai mata uang pelaporan dengan mata uang asing. Sebagai langkah awal penerapannya maka akan dilakukan pengujian indikator yaitu indikator arus kas, indikator penjualan, dan indikator biaya, hal ini dilakukan untuk mengetahui mata uang fungsional badan usaha. Langkah selanjutnya adalah penentuan saldo awal untuk tujuan pencatatan akuntansi dengan melakukan pengukuran kembali akun-akun seolah-olah mata uang fungsional telah digunakan sejak terjadinya transaksi. Dari pembahasan dan hasil analisa, diketahui bahwa mata uang fungsional PT. "X" bukan rupiah tetapi USD, sehingga harus diukur kembali. Analisa perbandingan antara laporan keuangan dengan mata uang rupiah dan laporan keuangan USD menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan. Analisa rasio dengan rupiah dan USD menunjukkan kondisi dalam rupiah yang cenderung overstated terhadap peningkatan riilnya dengan USD tidak menunjukkan keadaan badan usaha yang sesungguhnya. Pada tahun 1999 dan 2000 overstated rupiah terhadap USD cukup signifikan karena perbedaan kurs yang sangat besar. Informasi ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pihak internal maupun pihak ekstemal. Selama badan usaha masih menggunakan mata uang rupiah maka feedback menjadi kurang relevan sehingga keputusan prediksi pihak manajemen menjadi kurang tepat dan terarah. Dalam jangka panjang badan usaha membutuhkan informasi keuangan yang akurat.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 22 Jul 2013 03:15
Last Modified: 22 Jul 2013 03:15
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/3827

Actions (login required)

View Item View Item