Secondary Metabolite Production : Commercial Production

Universitas Surabaya (2020) Secondary Metabolite Production : Commercial Production. EC00202048608.

[thumbnail of sertifikat_EC00202048608_Johan_Secondary metabolite production_commercial production.pdf]
Preview
PDF
sertifikat_EC00202048608_Johan_Secondary metabolite production_commercial production.pdf

Download (765kB) | Preview
Official URL / DOI: https://pdki-indonesia.dgip.go.id/index.php/hakcip...

Abstract

Video ini berisi tentang upaya meningkatkan kandungan metabolit sekunder. Memperbanyak metabolit sekunder untuk memperbesar kapasitas produksi komersial dapat dilakukan dengan kultur jaringan (metabolit sekunder yang diperoleh dapat distandarisasi karena lingkungannya terjaga untuk produksi metabolit yang terukur, optimasi dapat diupayakan dengan memberi perlakuan terhadap media atau lingkungannya) atau melalui rekayasa genetik (modifikasi jalur biosintesis metabolit sekunder). Dengan menggunakan kultur jaringan, perlu untuk memilih eksplan yang sesuai dan menemukan komposisi media yang tepat. Dalam memilih eksplan, penting untuk memahami sifat alami tanaman untuk mengetahui organ yang mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang sama atau berbeda. Hal ini penting karena organ tertentu yang selnya sama tapi hanya mengekspresikan gen-gen tertentu sehingga protein yang dihasilkan tidak sama, seperti protein-protein yang berkaitan dengan enzim sintesis metabolit sekunder dapat mempengaruhi profil metabolit sekunder di organ yang memungkinkan berbeda. Eksplan kalus dapat diarahkan menjadi organ manapun atau diarahkan ke kultur suspensi sel (dengan menggunakan fermentor dapat dibuat kondisi stress untuk memicu produksi metabolit sekunder). Selain itu, penggunaan eksplan kalus bisa dilakukan rekayasa genetika di awal untuk menyisipkan gen yang diinginkan di awal yang bisa meningkatkan metabolit sekunder atau berhubungan dengan enzim kunci untuk biosintesis metabolit sekunder. Kelemahan penggunaan kalus adalah induksi kalus lama dan proses diferensiasi lama untuk membentuk organ tertentu. Dengan menggunakan eksplan organ, induksi organ dapat berlangsung lebih cepat dan mudah, namun proses subkultur membutuhkan waktu yang lebih lama. Rekayasa genetik dilakukan dengan pertama-tama memahami jalur metabolit mana yang diinginkan (primer atau sekunder). Kemudian, dipilih jalur spesifik metabolit sekunder yang diinginkan dan lokasi penyimpanannya dan rekayasa genetik dilakukan untuk mengarahkan pada tujuan tertentu atau regulasi secara global untuk meningkatkan metabolit sekunder.

Item Type: Patent
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Technobiology > Department of Biology
Depositing User: JOHAN SUKWEENADHI
Date Deposited: 04 Jan 2021 08:38
Last Modified: 24 Mar 2021 16:31
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/38708

Actions (login required)

View Item View Item