Septiyan, Agung (2021) Studi Kelayakan Pendirian Usaha Budidaya Udang Windu Menggunakan Sistem Probiotik dan Bioflok di Samarinda. [Undergraduate thesis]
PDF
TM_4541_Abstrak.pdf Download (38kB) |
Abstract
Produksi udang didunia dalam beberapa tahun terakhir mengalami laju pertumbuhan yang sangat cepat. Seiring dengan laju pertumbuhan udang yang sangat cepat. Permintaan udang di Indonesia juga selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Dimana udang banyak untuk di ekspor ke luar negeri. Ekspor udang ditargetkan selalu naik setiap tahunnya oleh pemerintah. Pemerintah sendiri terus melakukan inovasi pembaruan budidaya udang windu untuk memenuhinya. Kota Samarinda merupakan tempat budidaya ikan air tawar seperti udang, nila, bandeng, dan lain lain. Ikan merupakan salah satu kebutuhan yang banyak diminati dipasaran khususnya udang. Bioflok merupakan salah satu teknologi yang mampu mengatasi permasalahan limbah akuakultur, sebab dengan penambahan materi heterotrof mampu mengubah nitrogen anorganik yang berasal dari feses maupun sisa pakan menjadi protein sel tunggal yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ikan atau udang. Penguraian bahan organik oleh bakteri menjadi sangat komplek di perairan, mengingat banyak faktor lingkungan yang berperan. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang analisis pengaruh bahan organik terhadap total bakteri di tambak dengan melihat hubungan dan pengaruh dari faktor lingkungan terhadap total bakteri. Budidaya udang yang dilakukan dengan sistem intensif ternyata banyak menimbulkan permasalahan. Adanya masalah penyakit di udang yang disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun koinfeksi merupakan masalah yang harus ditangani. Penggunaan probitik dan bioflok merupakan salah satu cara untuk mengatasi penyakit yang ada. Selain itu, kombinasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan performa sistem imun udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan bioflok yang dikombinasikan dengan probiotik terhadap sistem imun udang windu. Masalah utama pada budidaya udang intensif adalah menurunnya kualitas air di tambak yang layak selama pemeliharaan dan munculnya penyakit. Upaya mengurangi permasalahan tersebut adalah pemanfaatan bioflok di tambak. Bioflok merupakan campuran dari berbagai mikroba (fitoplankton, zooplankton, protozoa), detritus, dan partikel organik. Teknologi bioflok dapat meningkatkan kualitas air, meminimalkan pergantian air, efisiensi pakan, dan menghambat berkembangnya penyakit selama budidaya. Maka perlu dilakukan studi kelayakan pendirian usaha tersebut dengan memperhatikan empat aspek yakni aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek keuangan. Berdasarkan studi kelayakan penelitian yang melihat dari 4 aspek tersebut di peroleh kesimpulan pada industri ini untuk pemodalan di Total Project Cost digunakan modal sendiri sebesar Rp 2.802.221.670 (48 persen) dan peminjaman kepada bank sebesar Rp 3.000.000.000 (52 persen). Hasil perhitungan IRR yang dilakukan didapatkan nilai IRR MARR (51,76 persen 8,83 persen), dengan NPV sebesar Rp 3,840,645,378 maka didapatkan DPP selama 3.11 tahun untuk horizon 5 tahun. Sehingga dari studi kelayakan tersebut proyek ini dikatakan layak untuk didirikan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Probiotik Sistem, Udang Windu, Bioflok, Sistem, Studi Kelayakan, Perencanaan Industri. |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Perpustakaan UBAYA |
Date Deposited: | 08 Apr 2022 08:37 |
Last Modified: | 08 Apr 2022 08:37 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/41718 |
Actions (login required)
View Item |