Peran Gender Mempelai Wanita Dalam Ritual Munggah Lawang Pada Pernikahan Matriarki Adat Bali

Khosuma, Johan Alvin and Muttaqin, Darmawan (2022) Peran Gender Mempelai Wanita Dalam Ritual Munggah Lawang Pada Pernikahan Matriarki Adat Bali. Jurnal Budaya Nusantara, 5 (3). pp. 149-155. ISSN 2355-3367; e-ISSN 2597-8802

[thumbnail of Darmawan Muttaqin_Peran Gender Mempelai Wanita dalam Ritual Munggah Lawah pada Pernikahan Matriaki Adat Bali.pdf] PDF
Darmawan Muttaqin_Peran Gender Mempelai Wanita dalam Ritual Munggah Lawah pada Pernikahan Matriaki Adat Bali.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of LPPM_PPBN-jurnal-LOA Penulis_Johan.pdf] PDF
LPPM_PPBN-jurnal-LOA Penulis_Johan.pdf

Download (302kB)
Official URL / DOI: https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_bud...

Abstract

Pada umumnya dalam prosesi pernikahan, mempelai pria melakukan upaya untuk meminang mempelai wanita. Namun, dalam budaya adat pernikahan Bali, yang terjadi justru sebaliknya. Setiap prosesi justru dilalui pihak mempelai wanita untuk mendapatkan restu dari keluarga mempelai pria. Salah satunya adalah dalam ritual Munggah Lawang dimana pihak mempelai wanita mendatangi kediaman mempelai pria untuk mengetuk pintu sebagai tanda permohonan agar permintaan terhadap keluarga mempelai pria disetujui. Dalam ajaran Hindu yang banyak dianut oleh masyarakat Bali, wanita dianggap memiliki kedudukan tinggi dan istimewa sehingga melakukan hal-hal yang dianggap penting. Fenomena ini menarik untuk ditinjau dari sudut pandang ilmu psikologi dilihat dari teori gender dan teori perilaku terencana. Kata kunci: Munggah Lawang, Wanita, Gender, Pernikahan Adat, Bali Abstract In general, in the procession of the wedding, the groom made efforts to woo the bride. However, in the traditional culture of Balinese marriage, the opposite happened. Every procession is passed by the bride to get the blessing of the groom's family. One of them is in the Munggah Lawang ritual where the bride comes to the groom's residence to knock on the door as a sign of requesting that the request to the groom's family be approved. In Hinduism which is widely held by the Balinese people, women are considered to have a high and special position so that they do things that are considered important. This phenomenon is interesting to look at from the standpoint of psychology from the gender theory and theory of planned behaviour. Keywords: Munggah Lawang, Woman, Gender, Custom Marriage, Bali

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Munggah Lawang, Woman, Gender, Custom Marriage, Bali
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Psychology
Depositing User: Johan Alvin Khosuma
Date Deposited: 25 Aug 2022 07:58
Last Modified: 06 Feb 2023 03:54
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/42401

Actions (login required)

View Item View Item