Perbedaan Sikap Terhadap Susu Sapi dan Susu Kedelai

Tumbelaka, Irene (2002) Perbedaan Sikap Terhadap Susu Sapi dan Susu Kedelai. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148858

Abstract

Melihat perkembangan produk susu, konsumsi susu di Indonesia kurang bagus dibandingkan dengan negara-negara lain. Produk susu masih didominasi susu sapi, masih belum banyak yang memasarkan susu kedelai. Dilihat dari sudut gizi, susu kedelai tidak kalah dibandingkan dengan susu sapi. Terutama dari segi kadar protein tinggi, kadar lemak rendah, kalsium tinggi dan kandungan serat yang tidak ada pada susu sapi. Juga beberapa kandungan seperti zat lechitin dan genistein yang tidak ada pada susu sapi,dan harganya juga murah, tapi anehnya konsumen tetap lebih memilih mengkonsumsi susu sapi daripada susu kedelai . Maka dari itu penelitian ini ingin menjawab pertanyaan mengapa sikap konsumen lebih positif pada susu sapi dibandingkan susu kedelai. Teori yang dipakai adalah teori sikap yaitu sikap yang mendasari alasan konsumen memilih susu sapi daripada susu kedelai. Sikap terdiri dari komponen kognitif, afektif dan konatif. Sikap ditentukan oleh aspek kognitif dan afektif sedang aspek konatif tidak dipandang sebagai penentu sikap tapi sikap yang menentukan niat beli (konatif) seseorang pada produk susu ini. Kognitif adalah kumpulan keyakinan dan pengetahuan seseorang. Afektif mengukur perasaan saat mengkonsumsi susu dan konatif mengukur tentang niat beli di masa mendatang. Metode penelitian terdiri dari IV = jenis produk dan DV = komponen sikap :kognitif, afektif dan konatif. Teknik samplingnya adalah incidental sampling dan karakteristik sampel adalah mahasiswa UBAYA yang pernah minum susu sapi dan susu kedelai, usia 18-25 tahun. Metode pengambilan data : angket terbuka dan angket tertutup dengan skala Likert. Teknik analisis data adalah t-test. Aspek kognitif pada unsur produk, t = 1.910, p = 0.054 dan X sapi = 21.911, X kedelai = 21.277 nampak tidak ada perbedaan. Aspek harga, semua item gugur. Unsur distribusi, t = 5.498, p = 0.000 dan X sapi = 9.286, X kedelai = 8.830 nampak ada perbedaan. Unsur promosi, t = 12.861, p = 0.000 dan X sapi = 13.348, X kedelai = 10.74lnampak ada perbedaan. Aspek kognitif ,t = 7.454, p = 0.000 dan X sapi = 44.545, X kedelai = 40.393 nampak ada perbedaan. Aspek afektif, t = -0.766, p = 0.549 dan X sapi = 19.241, X kedelai = 19.484 jadi tidak ada perbedaan. Aspek konatif, t = 2.289, p = 0.022 dan X susu sapi = 6. 732, X susu kedelai = 6.446 jadi ada perbedaan . Dari segi kognitif nampak susu sapi tetap dipandang lebih baik dari susu kedelai tapi ini karena kualitas distribusi dan promosi, dari unsur produk nampak isi pengetahuan konsumen tentang susu kedelai sudah lebih baik dibandingkan dulu. Dari segi afektif nampak konsumen sudah memiliki pandangan yang lebih baik terhadap susu kedelai. Dari aspek konatif nampak perilaku membeli konsumen cenderung lebih tinggi pada susu sapi karena susu sapi memiliki rasa yang lebih enak, lebih mudah didapat dan promosinya kuat. Saran : ada baiknya perhatian pemasar lebih diarahkan pada kualitas distribusi yang lebih merata dan promosi yang lebih gencar.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Dec 2013 07:30
Last Modified: 13 Dec 2013 07:30
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4307

Actions (login required)

View Item View Item