Karijanto, Indra (2002) Hubungan Antara Persepsi Terhadap Sistem Kompensasi dan Gaya Kepemimpinan Atasan Dengan Keterlibatan Kerja. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, karyawan merupakan "mesin produksi", sehingga keterlibatan kerja yang tinggi dari para karyawan akan meningkatkan kinerja perusahaan. Gilmer dan Deci (Ariani, 1994) berpendapat bahwa individu akan terlibat dalam pekerjaannya bila pekerjaan itu memberi keuntungan atau hasil yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Persepsi terhadap gaya kepemimpinan atasan sangat berperan dalam usaha / aktivitas individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi keterlibatan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap sistem kompensasi dan gaya kepemimpinan atasan dengan keterlibatan kerja. Penelitian ini diadakan di perusahaan peti mati "X" yang berdomisili di Surabaya dan subyek penelitiannya adalah para karyawan pada posisi staf (white colar worker). Data keterlibatan kerja dan persepsi terhadap sistem kompensasi diperoleh dengan menggunakan angket yang disusun oleh peneliti, sedangkan data persepsi terhadap gaya kepemimpinan atasan diperoleh dengan menggunakan skala Least Preferred Co-worker (LPC) dari Fiedler yang dimodifikasi. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap sistem kompensasi dan gaya kepemimpinan atasan dengan keterlibatan kerja (F = 5,868; p<0,05). Ketika persepsi terhadap gaya kepemimpinan atasan dikendalikan, diperoleh nilai r = 0,663; p<0,05, yang berarti ada hubungan yang signifikan. Ketika persepsi terhadap sistem kompensasi dikendalikan, diperoleh nilai r = 0,1826 dan p>0,05, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa subyek penelitian mempunyai persepsi yang baik terhadap sistem kompensasi dan gaya kepemimpinan yang dipakai dianggap efektif, sehingga dapat membuat individu terlibat dalam pekerjaannya. Adanya hubungan yang tidak signifikan saat persepsi terhadap sistem kompensasi dikendalikan, tampaknya disebabkan oleh penentuan tiga situasi kepemimpinan yang kurang terperinci dan mendalam. Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu perusahaan perlu melakukan evaluasi secara berkala dan terperinci terhadap sistem kompensasi yang dipakai, perusahan juga perlu mengetahui sistem kompensasi yang dipakai oleh perusahan lain yang sejenis, pemimpin perusahaan perlu memperjelas gaya kepemimpinan apa yang hendak dipakainya, dan perusahaan perlu memperjelas struktur tugas yang ada. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih terperinci dan mendalam lagi dalam menentukan tiga situasi kepemimpinan dari Fiedler, melakukan penelitian pada staf perusahaan lain yang sejenis, dan karyawan pada posisi pekerja kasar.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 09 Jan 2014 03:45 |
Last Modified: | 09 Jan 2014 03:45 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4340 |
Actions (login required)
View Item |