Ikhsan, Inas Syadza (2023) Prinsip Beneficence atas Pengangkatan Indung Telur Tanpa Persetujuan Pasien. Masters thesis, University of Surabaya.
PDF
MH_356_Abstrak.pdf Download (68kB) |
Abstract
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yaitu dokter. Hubungan antara dokter dan pasien secara yuridis dapat dimasukkan ke dalam golongan kontrak. Suatu kontrak adalah pertemuan pikiran (meeting of minds) dari dua orang mengenai suatu hal. Pihak pertama mengikatkan diri untuk memberikan pelayanan,sedangkan pihak kedua menerima pemberian pelayanan tersebut. Pasien datang kepada dokter untuk diberikan pelayanan pengobatan sedangkan dokter menerima untuk memberikannya. Dokter akan memberikan yang terbaik bagi pasien dan dokter meminta persetujuan tindakan medis kepada pasien. Prinsip beneficience, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. Prinsip beneficence harus diterapkan baik untuk kebaikan individu seorang pasien maupun kebaikan masyarakat keseluruhan. Metode penelitian yaitu dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu mengkaji berbagai norma-norma aturan atau peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan objek penelitian tentang prinsip dokter memberikan yang terbaik bagi pasien dikaitkan dengan kasus pengangkatan indung telur secara sepihak.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dokter, Prinsip Beneficence, Informed Consent. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Postgraduate Programs > Master Program in Law |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 23 Mar 2023 06:37 |
Last Modified: | 23 Mar 2023 06:37 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/43626 |
Actions (login required)
View Item |