Andayani, Anita Dewi (2001) Penerapan PSAK No.52 Tentang Mata Uang Pelaporan Dalam Rangka Menyajikan Laporan Keuangan Yang Relevan Dan Dapat Diandalkan Pada PT X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Kegiatan bisnis saat ini makin berkembang pesat. Keingian untuk mengembangkan bisnis yang ditunjang dengan kemajuan teknologi dan komunikasi membuka peluang bagi badan usaha untuk melakukan kegiatan bisnis tanpa mengenal batas-batas suatu negara. Dengan makin meluasnya kegiatan bisnis, tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat, baik dari pemakai di dalam negeri maupun di luar negeri sehingga kualitas laporan keuangan yang relevan dan dapat diandalkan sangat dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan putusan. Mata uang yang digunakan sebagai mata uang pelaporan dapat mempengaruhi keandalan suatu informasi sampai batas-batas tertentu. PT "X" merupakan salah satu badan usaha yang banyak melakukan transaksi ekspor impor dan mempunyai cabang dan anak perusahaan di dalam dan luar negeri. Dan seperti badan usaha pada umumnya di Indonesia, dalam melaporkan kinerja yang telah dicapai PT "X" menyajikan dalam bentuk laporan keuangan dengan satuan moneter rupiah, meskipun mata uang fungsional PT "X" bukan rupiah. Pada saat terjadi krisis moneter di Indonesia yang menyebabkan rupiah terdepresiasi, laporan keuangan tersebut tidak lagi mampu menyediakan informasi yang relevan dan dapat diandalkan untuk tujuan pengambilan putusan. Hal ini disebabkan kerena informasi yang tersaji tidak mencerminkan kondisi riil badan usaha, dimana informasi yang dihasilkan dari pencatatan dengan mata uang rupiah dipengaruhi oleh selisih kurs yang sangat besar. Dalam rangka menyediakan suatu informasi yang relevan dan dapat diandalkan, maka badan usaha dapat menyajikan laporan keuangan berdasarkan mata uang fungsional badan usaha yakni USD. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan analisis atas indikator yang mempengaruhi penentuan mata uang fungsional badan usaha. Sedangkan bagian terpenting pada periode awal diterapkannya standar ini adalah penentuan saldo awal untuk tujuan pencatatan yang dilakukan dengan mengukur kembali akun-akun laporan keuangan seolah-olah mata uang fungsional tersebut telah digunakan sejak terjadinya transaksi. Laporan keuangan berdasarkan mata uang fungsional dapat dijadikan alternatif informasi bagi pemakai laporan keuangan dalam menilai kinerja riil badan usaha karena laporan keuangan dengan mata uang fungsional ini lebih mampu memberikan informasi yang sesuai dengan kondisi badan usaha yang sesungguhnya dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian tujuan pengambilan putusan yang tepat dapat tercapai.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Users 147 not found. |
Date Deposited: | 28 Aug 2013 02:03 |
Last Modified: | 28 Aug 2013 02:03 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4420 |
Actions (login required)
View Item |