Tanggung Gugat Pesero Yang Dinyatakan Pailit Selaku Pemegang Shgb An Commanditaire Vennnootschap

Agustin, Wahyu (2022) Tanggung Gugat Pesero Yang Dinyatakan Pailit Selaku Pemegang Shgb An Commanditaire Vennnootschap. UNES Law Review, 5 (2). pp. 379-393. ISSN 2654-3605; E-ISSN: 2622-7045

[thumbnail of Wahyu Agustin_TANGGUNG GUGAT PESERO YANG DINYATAKAN PAILIT.pdf] PDF
Wahyu Agustin_TANGGUNG GUGAT PESERO YANG DINYATAKAN PAILIT.pdf

Download (364kB)
Official URL / DOI: https://review-unes.com/index.php/law/article/view...

Abstract

Currently, through the Circular Letter of the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/ National Land Agency Number 2/SE - HT.02.01/VI/2019 concerning the granting of Building Right Title for Patnerships, this has provided an opportunity for Commanditaire Vennnootschap to own Certificate of Right to Build. This becomes a dilemma, that if one of the partners is declared bankrupt, then all assets owned by the company are included in the bankruptcy bundle for payment of debts t o creditors, while Commanditaire Vennnootschap's assets are in the form of immovable objects (land and buildings) were purchased using company’s equity that was jointly invested by the partners or obtained using the profits of Commanditaire Vennnootschap. The absence of separation between the personal assets of the participants and the assets of the Commanditaire Vennnootschap will be a problematic issue among the participants. On this basis, the researcher will examine the extent to which the value of just ice can be upheld against the other partners who is declared bankrupt and also can the legal theory of balance (Roscoe Pound theory) be used a tools to dissect the value of balanced justice? Saat ini melalui Surat Edar Kementrian ATR / BPN Nomor 2/SE - HT.02.01/VI/2019 tentang pemberian Hak Guna Bangunan untuk Persekutuan Komanditer telah memberikan peluang bagi CV untuk memiliki HGB. Hal ini menjadi dilematis, bila mana salah satu pesero dinyatakan pailit , sehingga semua aset yang dimiliki oleh pesero tersebut masuk dalam bundel pailit guna pembayaran hutang kepada para kreditor, sedangkan aset CV berupa benda tidak bergerak (tanah dan beserta bangunan) dibeli dari modal para pesero maupun diperoleh dari keuntungan bersama CV. Tidak adanya pemisahan antara harta pribadi para pesero dengan harta CV akan menjadi persoalan pelik diantara para pesero. Atas dasar tersebut peneliti akan menguji sejauh mana nilai keadilan dapat ditegakkan terhadap para pesero lain bilamana salah satu pesero yang dinyatakan pailit dan mampukah teori hukum keseimbangan (teori Roscoe Pound) digunakan sebagai mata pisau untuk membed ah nilai keadilan yang seimbang ?

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Hak Guna Bangunan, Commanditaire Vennnootschap, Tanggung Gugat, Pailit, Wanprestascertainty
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law
Depositing User: WAHYU AGUSTIN
Date Deposited: 12 Aug 2024 08:53
Last Modified: 12 Aug 2024 08:53
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/46851

Actions (login required)

View Item View Item