Hubungan Antara kejenuhan Belajar Dan prestasi Belajar Pada Siswa Yang Mengikuti Aktivitas Akademis Diluar Sekolah

., Linawati (2002) Hubungan Antara kejenuhan Belajar Dan prestasi Belajar Pada Siswa Yang Mengikuti Aktivitas Akademis Diluar Sekolah. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/152090

Abstract

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran pendidikan dewasa ini yang menyebabkan munculnya tuntutan bagi siswa untuk berprestasi sebaik mungkin. Sekolah sebagai lembaga formal yang merupakan sarana dalam rangka belajar dan mencapai prestasi yang baik. Karena itu tuntutan sekolah juga semakin meningkat, yang dapat dilihat dari padatnya kurikulum, banyaknya beban pelajaran, maupun evaluasi belajar yang diberikan. Untuk dapat mengikuti tuntutan ini, siswa seringkali harus mengikuti berbagai aktivitas (khususnya aktivitas akademis, atau yang disebut les pelajaran) di luar jam sekolah (Kompas, 14 Juni 1999). Aktivitas ini diharapkan mampu membantu siswa untuk menyeimbangkan langkah mereka dengan tuntutan ini, karena melalui aktivitas tersebut siswa melatih kembali materi-meteri pelajaran yang diberikan di sekolah. Dengan demikian, prestasi belajar siswa di sekolah diharapkan dapat menjadi baik Selain keuntungan mengikuti aktivitas akademik di luar sekolah tersebut, ada pula hal negatif yang dihasilkan, yaitu munculnya rasa jenuh dalam diri siswa. Kejenuhan ini dapat tumbuh karena siswa harus terus melakukan aktivitas yang sama secara terus menerus dan hanya ada sedikit waktu untuk bermain dan heristirahat (Flynn, 1997). Prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas yang dilakukan individu yang dapat menghasilkan perubahan dalam tingkah lakunya, baik berupa pengetahuan maupun keterampilan (Suryabrata, 1991, Winkel, 1986). Dalam konteks sekolah, prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang diberikan sebagai akibat upaya perbuatan belajarnya. Banyak faktor yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar ini, salah satunya adalah kejenuhan yang dalam bahasa psikologi disebut learning plateau, yaitu kondisi yang dialami siswa yang menyebabkan aktivitas belajar yang dilakukannya tidak efektif dan efisien, sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal (Reber dalam Syah, 1988). Kejenuhan ini juga dapat disebut kelelahan psikologis (Schultz, 1973). Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan antara kejenuhan belajar dan prestasi belajar pada siswa yang mengikuti aktivitas akademis di luar sekolah. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan tes inteligensi CPM (Coloured Progressive Mattie) dan angket kejenuhan belajar. Angket kejenuhan belajar ini butir-butirnya disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri kejenuhan belajar. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kristen Gloria, dengan melakukan kontrol sampel terhadap inteligensinya. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan menggunakan teknik statistik Korelasi Momen Tangkar (Product Moment) Hasil penelitian yang diperoleh adalah koefisien korelasi (r) sebesar -0,570 dengan p=0,009 atau p<O,O1O. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat meyakinkan antara kejenuhan belajar dan prestasi belajar, yaitu semakin rendah kejenuhan belajar maka semakin tinggi prestasi belajar, dan sebaliknya semakin tinggi kejenuhan belajar maka semakin rendah prestasi belajar. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini adalah bahwa kejenuhan memang memberi pengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa, karena proses belajar yang dilakukan dilakukan dalam kondisi jenuh akan menjadi tidak efektif dan efisien. Aktivitas akadentis yang diikuti siswa sepulang sekolah dapat menjadi faktor yang memunculkan kejenuhan belajar dalam diri siswa, apalagi bila tidak diikuti oleh minat dari siswa itu sendiri. Saran yang dapat diberikan bagi sekolah adalah dengan menyesuaikan kurikulum maupun pelajaran dan evaluasi belajar yang diberikan di sekolah dengan kemampuan dan tugas perkembangan siswa, dan bagi orang tua hendaknya memperhatikan padatnya aktivitas yang diikuti siswa, dan minat siswa terhadap aktivitas yang diikutinya, serta tetap berperan utama dalam membentuk keseluruhan aspek diri anak, termasuk perkembangan intelektualnya. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan pengontrolan terhadap faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar, seperti bakat, kondisi sekolah, keluarga, dan sebagainya.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Dec 2013 10:30
Last Modified: 13 Dec 2013 10:30
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/5958

Actions (login required)

View Item View Item