Hubungan Antara Pengungkapan Diri (Self-Disclosure) Dengan Kepuasan Perkawinan Pasangan Suami-Istri

Aryanti, Fauziah (2000) Hubungan Antara Pengungkapan Diri (Self-Disclosure) Dengan Kepuasan Perkawinan Pasangan Suami-Istri. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/143426

Abstract

Meraih suatu kebahagiaan dalam perkawinan bukanlah hal yang mudah. Suatu saat konflik/pertengkaran dapat terjadi. Jika konflik/pertengkaran tersebut tidak terselesaikan dengan baik, maka akan menimbulkan ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan. Suami,/istri yang tidak puas dengan perkawinannya, dapat mencari kepuasan dengan cara yang lain dan yang paling rawan adalah perselingkuhan. oleh karena itu perlu adanya 'fondasi' yang kuat demi ketahanan perkawinan, dar itu adalah komunikasi. Namun kenyataannya, tidak semua perkawinan yang sudah menerapkan komunikasi dapat merasakan kebahagiaan. Hal tersebut mengundang pertanyaan, komunikasi yang bagaimanakah yang efektif untuk perkawinan. Salah satu bentuk komunikasi yang efektif adalah self-disclosure, yaitu suatu kegiatan mengungkapkan perasaan dan informasi-informasi pribadi kepada individu lain. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui apakah pengungkapan diri (self-disclosure) menunjang terciptanya kepuasan perkawinan bagi pasangan suami-istri. Subjek penelitian ini adalah 30 pasangan suami-istri yang berada di Kotamadya Surabaya dengan kriteria: sama-sama bekerja, memiliki anak, dan usia perkawinannya 5-10 tahun. Pengumpulan data yang digunakan adalah angket pengungkapan diri dan angket kepuasan perkawinan yang disertai dengan daftar identitas pribadi dan daftar perlanyaan terbuka. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi Momen Tangkar dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : "Ada hubungan positif yang sangat meyakinkan antara pengungkapan diri (rely' disclosure) dengan kepuasan perkawinan pasangan suami-istri", dengan rxy : 0,451 dan p = 0,001 atau p < 0,01. Hal ini terjadi karena ternyata ada beberapa faktor lain yang mendukung terciptanya kepuasan perkawinan, antara lain faktor keuangan, anak, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan keluarga pasangan, dan pola hubungan suami- istri itu sendiri. Sumbangan efektif yang diberikan variabel pengungkapan diri terhadap kepuasan perkawinan adalah 20,3%, berarti masih ada 79,7% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan perkawinan, diantaranya status sosial-ekonomi, harapan akan peran yang dijalankan oleh pasangan, persepsi terhadap keterbukaan pasangan, pengungkapan diri yang dilakukan secara non verbal dan lain sebagainya. Meskipun sumbangan efektifnya tidak besar, namun disarankan bagi pasangan suami-istri supaya lebih menyadari pentingnya sumbangan pengungkapan diri terhadap kepuasan perkawinan dan bagi penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan faktor- faktor lain dan memperbaiki teknik pengambilan data.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Dec 2013 03:43
Last Modified: 13 Dec 2013 03:43
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6360

Actions (login required)

View Item View Item