Wijaya, Leini (2004) Nilai Menantu Perempuan pada Etnis Cina. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Budaya Tionghoa berasal dari ajaran konfusianisme, yang secara turun temurun telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat etnis Cina, mengajarkan bahwa pria merupakan pencari nafkah utama. Keadaan ini memunculkan masyarakat patriarkhi, dimana anak laki - laki mengambil marga ayahnya. Dalam masyarakat etnis Cina, anak laki - laki dipandang mempunyai nilai lebih tinggi daripada anak perempuan karena sebagai penerus marga. Dalam budaya Tionghoa, nilai menantu perempuan terbatas pada menghasilkan ahli waris laki - laki bagi keluarga suami. Dengan asumsi demikian peneliti ingin melihat nilai menantu perempuan pada etnis Cina di jaman yang sudah modern sekarang ini. Peneliti melibatkan empat orang subjek penelitian diantaranya dua orang subjek dengan status menikah dan dua orang subjek dengan status janda. Paradigma penelitian yang digunakan adalah konstruksi sosial kritis, dengan metode penelitiannya adalah kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara yang mendalam. Metode ini dipilih karena kecenderungan kuantitatif pada penelitian - penelitian yang relevan hasilnya tidak mampu menjawab penghayatan individu akan kompleksitas pengalaman hidupnya, membuat peneliti ingin menggali dinamika dalam proses permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis induktif yaitu dimana peneliti tidak memaksa diri untuk hanya membatasi penelitian pada upaya menerima dan menolak dugaan - dugaannya, melainkan mencoba memahami situasi ( make sense of the situation ) sesuai dengan bagaimana persepsi tersebut muncul. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa penilaian ibu terhadap calon menantunya tidak sekolot jaman dulu yaitu harus menghasilkan anak laki - laki, melainkan lebih fleksibel asal dapat memberinya cucu. karakteristik ibu dari segi usia, status pernikahan, status pendidikan tidak mempengaruhi harapan ibu terhadap calon menantu perempuan. Dalam budaya Tionghoa yang diikuti oleh warga keturunan Cina di Indonesia sekarang tidak sekolot dulu, bahkan sekarang mereka cenderung fleksibel dalam mengikutinya. Dalam penelitian ini dipero]eh hasil bahwa agama cukup berpengaruh dalam pergeseran budaya Tionghoa. Harapan pada anak laki - laki yang sangat tinggi mempengaruhi harapan pada menantu perempuannya juga sangat tinggi.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etnis Cina, |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 03 Mar 2014 05:46 |
Last Modified: | 03 Mar 2014 05:46 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8193 |
Actions (login required)
View Item |