Halim, Trimona Monica (2005) Penerapan Activity Based Costing dalam Normal Job Order Costing Sebagai Dasar Penetapan Haga Jual Produk Pesanan pada CVX di Jawa Timur. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1866_Abstrak.pdf Download (126kB) | Preview |
Abstract
Tingkat pendapatan yang tinggi di atas rata-rata industri merupakan keinginan dari setiap badan usaha, oleh karena itu penentuan harga jual yang kompetitif sangat penting bagi manajemen untuk meningkatkan daya saing, selain faktor kualitas, kesempatan dan strategi pemasaran. Di dalam penentuan harga jual suatu produk dibutuhkan adanya informasi yang akurat mengenai biaya produksi khususnya beban pokok yang nantinya akan dipakai dalam penentuan berapa harga jualnya. Dengan produksinya yang bersifat job order, industri kemasan dituntut untuk memberikan harga sepantasnya untuk konsumen dengan mutu produk yang tetap terjaga. Perhitungan harga untuk satu pesanan dilakukan saat konsumen melakukan pemesanan. Jadi sebelum proses produksi dimulai, hams dicapai kesepakatan harga dengan konsumen. Dalam proses penentuan harga itulah perusahaan hams menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan tersebut, baik biaya bahan baku/pembantu, tenaga kerja, maupun biaya tidak langsung (overhead). Dari 3 jenis biaya tersebut, biaya bahan baku/pembantu dan biaya tenaga kerja dapat langsung dihitung dengan pasti. Yang menjadi masalah adalah biaya overhead. Jenis biaya ini bam dapat diketahui pada saat proses produksi telah selesai. Untuk mencapai masalah ini, perusahaan melakukan estimasi biaya overhead. Biasanya demi kepraktisan perusahaan melakukan estimasi berdasar biaya overhead periode sebelumnya. Namun sering kali perhitungan tersebut memiliki selisih yang cukup besar dengan perhitungan biaya pada kenyataannya. Oleh karena itu perhitungan dengan normal costing sangat diperlukan. Metode ini merupakan metode pembebanan biaya pada suatu pekerjaan berdasar data aktual untuk biaya bahan baku/pembantu (direct material) dan tenaga kerja (direct labor), sedangkan untuk biaya overhead menggunakan estimasi-estimasi. Besamya biaya overhead dibuat setelah dipertimbangkan keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi besamya biaya overhead. Oleh karena itu dengan normal costing fluktuasi biaya overhead dari satu periode ke periode lain dapat diratakan. Metode normal costing akan menjadi lebih akurat apabila pembebanan biaya overhead pada produk I pekerjaan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Metode ini merupakan metode yang membebankan biaya overhead pada pekerjaan/produk berdasar aktivitas yang diserap untuk membuat produk atau pekerjaan. Apabila dua metode di atas digunakan secara bersamaan, perusahaan yang melakukan operasi secara job order dapat melakukan perhitungan biaya secara akurat. Perbedaan atau selisih dengan perhitungan biaya secara akurat tetap ada, namun besamya dapat dikurangi. Dengan perhitungan biaya yang akutal, maka proses penentuan harga dapat dilakukan dengan baik. Konsumen tidak dibebani biaya terlalu tinggi dan perusahaan dapat memperoleh profitnya dari pekerjaan yang dilakukan
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 10 Mar 2014 06:38 |
Last Modified: | 01 Jul 2014 04:03 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8471 |
Actions (login required)
View Item |