Pola Penggunaan Obat Pada Penderita Sirosis Hati Rawat Inap Di Rumah Sakit Katolik ST. Vincentius A Paulo Surabaya Selama Tahun 2002

Wijaya, Irene Sinatra (2004) Pola Penggunaan Obat Pada Penderita Sirosis Hati Rawat Inap Di Rumah Sakit Katolik ST. Vincentius A Paulo Surabaya Selama Tahun 2002. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150367

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan obat pada penderita sirosis hati di Rumah Sakit Santo Vincentius A Paulo Surabaya. Pengamatan dilakukan terhadap rekam medik penderita selama tahun 2002. Jumlah status penderita sirosis hati selama tahun 2002 ada sebanyak 120 penderita. Dalam penelitian ini digunakan keseluruhan data rekam medis dengan diagnosis akhir sirosis hati, yaitu sebanyak 120 penderita. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: tiga jenis obat yang paling banyak diberikan pada penderita sirosis hati adalah paracetamol (42,29%), cefotaxime Na (31,66%), vitamin K (30,00%). Jenis obat yang perlu perhatian khusus pada penderita sirosis hati terdiri dari obat yang harus dihindari dan obat yang perlu penyesuaian dosis. Obat yang paling sering diberikan pada penderita namun seharusnya dihindari adalah glimepiride dan chlordiazepoxide (2,50%), sedangkan obat yang paling sering diberikan pada penderita dan perlu penyesuaian dosis adalah paracetamol (42,49%). Penderita sirosis hati lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki (53,33%) dibandingkan dengan penderita pada jenis kelamin perempuan (46,67%). Kelompok usia yang paling banyak menderita sirosis hati adalah kelompok usia 60-69 tahun, yaitu sebanyak 25,00%. · Rata-rata lama perawatan penderita sirosis hati yang masih hidup paling lama terjadi pada kelompok usia 30-39 tahun, yaitu selama 19,34 hari. Kemudian diikuti dengan kelompok usia 20-29 tahun, yaitu selama 19 hari. Sedangkan rata-rata lama perawatan dilihat dari jenis kelaminnya adalah 13,00 hari untuk penderita dengan jenis kelamin laki-laki, dan 13,94 hari untuk penderita dengan jenis kelamin perempuan. Angka kematian pada penderita sirosis hati yaitu sebanyak 10,00% dari total penderita. Pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 9,73% dan perempuan sebanyak 10,73% dari jumlah total penderita masing-masing jenis kelamin. Tiga macam diagnosis tambahan terbanyak pada penderita sirosis hati adalah diabetes mellitus (20,17%), diikuti hepatoma (14,29%), dan hepatitis (11,76%). Dikatakan faktor diagnosis tambahan mempengaruhi pengobatan pada penderita.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 25 Mar 2014 06:19
Last Modified: 25 Mar 2014 06:19
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8816

Actions (login required)

View Item View Item