Integrasi SWOT, Balanced Scorecard, dan QFD Sebagai Alternatif Pengukuran Kinerja Perbankan

Aryo, Denny and Mardiono, Marcellia Regina Lisa and Arga S., Daniel (2003) Integrasi SWOT, Balanced Scorecard, dan QFD Sebagai Alternatif Pengukuran Kinerja Perbankan. In: Proceedings 2nd National Industrial Engineering Conference. Industrial Engineering in a competitive and borderless world : Success through Business system integration, 9-11 Oktober 2003, University of Surabaya.

[thumbnail of Aryo_Integrasi_abstrak_2003.pdf]
Preview
PDF
Aryo_Integrasi_abstrak_2003.pdf - Published Version

Download (60kB) | Preview
[thumbnail of Aryo_Integrasi_2003.pdf] PDF
Aryo_Integrasi_2003.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (552kB)

Abstract

Pengukuran kinerja bank di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dimana kriteria pengukuran lebih difokuskan pada aspek finansial seperti capital, asset quality, management, earning and liquidity (CAMEL). Namun dalam prakteknya kinerja bank juga dipengaruhi oleh aspek-aspek non finansial seperti perilaku karyawan. kemampuan karyawan, kepuasan nasabah, serta fasilitas-fasilitas lain yang disediakan bank. Penelitian ini mencoba untuk mengaplikasikan pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard yang mencakup financial, customer, internal business process dan learning and growth perspective. Penentuan kriteria untuk setiap perspektif dilakukan dengan metode SWOT. Tolok ukur pada financial perspective adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Pemenuhan Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP). Return On Asset (ROA), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net call money (NCM), Loan to Deposit Ratio (LDR). Tolok ukur pada customer perspective adalah kenaikan tabungan, kenaikan giro, kenaikan deposito,kenaikan kredit, Percent of New customer simpanan dan kredit serta jumlah komplain. Tolok ukur pada internal business process perspective adalah Non Performing Loans (NPL), rata-rata lama proses kredit, kecepatan pelayanan teller, tingkat kebobolan, peningkatan jumlah cabang, dan peningkatan jaringan on-line. Tolok ukur pada learning and growth perspective adalah employee turnover, tingkat absensi, dan jumlah training. Selanjutnya inisiatif perbaikan disusun dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD).

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: BSC, QFD, SWOT
Subjects: H Social Sciences > HG Finance
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 10 Mar 2012 03:14
Last Modified: 30 Mar 2012 03:56
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/184

Actions (login required)

View Item View Item