Goeltom, Mangihot Tua and Ratnawati, Melly and Purwanto, Maria Goretti Marianti (2009) Produksi Vanillin secara Mikrobial : Tinjuan Prospektif Penggunaan Mikroba Asli Asal Indonesia. In: Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XVII (SimNasKBA-2009). Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia ( Program Studi Kimia ITB ) dan Jurusan Kimia Fak. Mipa Univ. Diponegoro, Semarang.
Preview |
PDF
Produksi Vanillin_Abstract_2009.pdf - Published Version Download (895kB) | Preview |
Abstract
Tanaman vanilla (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman perkebunan andalan Indonesia karena rnempunyai peranan yang sangat berarti dalarn penerirnaan devisa negara. Vanilla menghasilkan senyawa vanillin yang berarorna khas sehingga banyak digunakan dalam berbagai industri seperti makanan-minuman dan kosmetika. Vanilla menghasilkan vanillin setelah melalui tahapan proses pasca-panen yang disebut pemeraman (curing) yang berlangsung selama ± 2 bulan. Hasil dari proses curing adalah buah vanilla kering dan di dalam vanilla kering ini senyawa aroma (vanillin) sudah diproduksi. Lamanya waktu proses pemeraman untukmenghasilkan vanillin merupakan salah satu alasan utama mengapa harga vanilla kering sangat mahal. Selama pemeraman terjadi fermentasi mikrobial yang berkontribusi pada pembentukan vanillin. Namun tidak ada yang tahu pasti reaksi apa pada proses pemeraman yang menghasilkan senyawa vanillin. Beberapa mikroba diketahui mampu memfermentasi vanillin melalui alur katabolisme spesifik, misalnya Actinomycetes, Pseudomonas, dan Bacillus. Vanillin dihasilkan selama proses fermentasi dengan sumber karbon berupa senyawa-senyawa turunan dari hasil degradasi lignin, seperti asam ferulat, eugenol, dan koniferyl alkohol dengan waktu fermentasi berlangsung antara 2 sarnpai 7 hari. Di tinjau dari aspek efisiensi produksi, fermentasi vanillin mikrobial menperpendek waktu proses produksi dibandingkan dengan pemeraman dari buah vanilla. Meskipun di Eropa produksi vanillin mikrobial sudah dimulai sejak tahun 80an, proses ini cukup menjanjikan untuk dilakukan di Indonesia. Sejauh ini di Indonesia riset tentang produksi vanillin hanya difokuskan pada tanaman vanilla saja sedangkan riset biotransforrnasi vanillin secara mikrobial belum pernah dilakukan. Saat ini fakultas Teknobiologi UBAYA sudah memulai riset fermentasi vanillin dan berhasil mengisolasi 9 jenis mikroba yang dapat menghasilkan vanillin.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Vanila, Vanillin, produksi secara mikrobial, |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Technobiology > Department of Biology |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 08 Jul 2013 03:49 |
Last Modified: | 22 Aug 2020 15:35 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/3496 |
Actions (login required)
View Item |